PINUSI.COM - Wakil Presiden Maruf Amin mengaku ingin terlahir sebagai anak presiden, jika semua manusia diberi pilihan sebelum lahir ke dunia.
Pernyataan bernada kelakar itu disampaikan Maruf Amin, ketika memberi sambutan pada pembukaan Ijtima Ulama Komisi Fatwa Mejelis Ulama Indonesia (MUI), yang disiarkan di saluran YouTube MUI TV, sebagaimana dilihat PINUSI.COM, Jumat (31/5/2024).
"Kalau milih bisa saja saya pengin jadi anak presiden. Tapi kan enggak bisa," kata Maruf Amin.
Eks Ketua Umum MUI ini mengatakan, manusia tak bisa memilih nasibnya.
Manusia tak punya otoritas menentukan nasibnya dilahirkan sebagai apa.
Namun, manusia bisa mengubah nasibnya dengan bekerja keras, seraya mendoakan apa yang sedang dikerjakan.
Intinya, kata dia, manusia tak boleh perhitungan soal rasa syukur.
"Orang tak bisa milih siapa bapaknya, siapa ibunya. Apa bisa milih?" Ucapnya.
Maruf Amin menambahkan, Tuhan menciptakan manusia dengan berbagai latar belakang.
Perbedaan suku, budaya, dan ras, katanya, adalah mahakarya dari mahakuasa.
Untuk itu, kata dia, manusia tak berhak memaksakan kehendaknya, supaya orang lain bisa sama dengan dirinya.
"Kalau Allah mau memaksa semua bisa."
"Apakah memaksa orang mau iman semua? Jangan. Iman enggak boleh dipaksa. Allah tak mau memaksa," imbuhnya.
Manusia, lanjutnya, tak bisa memilih rupa wajah atau warna kulit seperti apa.
Jika bisa memilih, Maruf Amin meyakini manusia akan memilih bentuk yang sempurna.
"Ada yang lahirnya hitam, ada yang putih."
"Ada yang hidungnya pesek. Apa bisa milih? Kalau bisa milih mancung semua, cakep semua," cetusnya. (*)