PINUSI.COM - Protes terhadap serangan Israel di Jalur Gaza digelar di lebih dari 10 universitas di Inggris.
Sementara, aksi demonstrasi mahasiswa terus berlanjut di Amerika Serikat, dengan sejumlah pengunjuk rasa ditangkap.
NHK World Japan pada Kamis (9/5/2024) melansir, mahasiswa dan staf di Universitas Cambridge mendirikan perkemahan yang terdiri dari hampir 50 tenda.
Para pengunjuk rasa menuntut universitas tersebut berhenti berinvestasi pada perusahaan yang memasok senjata ke Israel.
Mereka juga meminta kampus tidak menerima dana penelitian dari perusahaan-perusahaan semacam itu.
Seorang mahassiswa mengatakan, tujuan mereka adalah untuk memastikan biaya sekolah mereka tidak digunakan untuk sesuatu yang tidak mereka setujui.
Dia menambahkan, protes akan terus berlanjut sampai universitas mendengarkan tuntutan mereka.
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan pada rapat kabinet Hari Selasa,telah terjadi “peningkatan yang tidak dapat diterima,” dalam antisemitisme di kampus-kampus.
Rishi Sunak diperkirakan akan meminta wakil rektor universitas untuk mengambil pendekatan yang tegas terhadap perilaku yang tidak dapat diterima, dalam pertemuan di kantor perdana menteri pada Hari Kamis.
Sementara, 27 mahasiswa di Amerika Serikat yang pro Palestina ditangkap polisi pada 7 Mei 2024.
Mereka ditangkap ketika berjalan dari kampus perguruan tinggi di tengah kota menuju Museum Seni Metropolitan, untuk berdemonstrasi di depan Met Gala, salah satu acara paling terkenal tahun ini. (*)