PINUSI.COM - Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing (capital inflow) sebesar Rp4,04 triliun ke pasar keuangan dalam negeri, pada 6-7 Mei 2024, yang sebagian besar diterima melalui instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Perincian lebih lanjut menunjukkan, modal asing masuk melalui Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp2,36 triliun, dan instrumen SRBI sebesar Rp3,58 triliun, sedangkan modal asing keluar melalui pasar saham senilai Rp1,9 triliun.
“Berdasarkan data transaksi 6-7 Mei 2024, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp4,04 triliun."
"Terdiri dari beli neto Rp2,36 triliun di pasar SBN, jual neto Rp1,9 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp3,58 triliun di SRBI,” ucap Direktur Departemen Komunikasi BI Fadjar Majardi, lewat keterangan tertulis yang diterima pada Jumat (10/5/2024).
Jumlah total transaksi yang terjadi dari 1 Januari hingga 7 Mei 2024 mencakup penjualan neto Rp46,61 triliun di pasar SBN, pembelian neto Rp3,83 triliun di pasar saham, dan pembelian neto Rp31,43 triliun di SRBI.
Pada Selasa (7/5/2024), tingkat yield surat utang pemerintah AS atau US Treasury tenor 10 tahun turun ke level 4,46%.
Nilai premi risiko investasi Indonesia lima tahun, yang dikenal sebagai swap kredit default, turun menjadi 69,91 basis poin.
Angka ini turun dari posisinya pada Jumat 3 Mei 2024 yang sebesar 70,69 basis poin.
Fadjar menyimpulkan, Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia. (*)