PINUSI.COM - Presiden terpilih Prabowo Subianto disebut-sebut masih berupaya menggaet PDIP masuk ke dalam kabinet.
Terbaru, Prabowo melalui partainya, Gerindra, mengajak PDIP rekonsiliasi, dengan menawarkan 3 kursi menteri kepada partai politik besutan Megawati Sukarnoputri itu.
Isu itu ramai dibahas di media sosial dalam satu dua hari belakangan, setelah pegiat media sosial Rinny Budoyo menggulirkan isu tersebut dalam sebuah pernyataanya di saluran Youtube 2045 TV.
"Kabar soal keinginan Pak Prabowo buat mengajak PDI Perjuangan masuk ke kabinet sudah sangat santer jadi pembicaraan di kalangan politik."
"Bahkan nih, dari informasi yang beredar di kalangan terbatas, pihak Gerindra kabarnya sudah menawarkan tiga jabatan menteri kepada PDIP di kabinet mendatang," ungkap Rinny, dikutip PINUSI.COM, Selasa (26/3/2024).
Rinny mengatakan, besar kemungkinan tawaran rekonsiliasi itu diterima PDIP.
Sebab, dua dari tiga kursi yang disodorkan Gerindra kini telah ditentukan nama-nama kader PDIP yang akan mengisinya, sementara satu kursi tersisa masih tentatif.
Rinny tak menyebutkan secara gamblang nama kader PDIP tersebut.
Hingga berita ini ditulis, PINUSI.COM masih berusaha meminta klarifikasi dari pihak Gerindra dan PDIP.
"Jadi tawaran dari Gerindra ini sudah konkret, dan kabarnya juga dua dari tiga nama calon menteri PDI Perjuangan tersebut sudah fiks, sementara yang satunya nya lagi namanya masih bisa ditentukan di kemudian hari oleh pihak PDIP," ungkapnya.
Prabowo Subianto dalam berbagai kesempatan mengatakan bakal merangkul semua pihak untuk membangun bangsa ini.
Prabowo mengatakan, dirinya tak bakal sungkan menawarkan rekonsiliasi hubungan partai-partai politik yang menjadi rivalnya pada Pemilu 2024.
"Kami akan menjadi presiden wapres dan pemerintah untuk seluruh rakyat Indonesia."
"Prabowo-Gibran dan seluruh KIM kami akan merangkul semua unsur dan semua kekuatan."
"Apa pun sukunya, kelompok, etnisnya, rasnya, apa pun agamanya, latar belakang sosialnya, seluruh rakyat Indonesia akan jadi tanggung jawab kami untuk menjaganya."
"Kami akan menyusun tim pemerintahan yang terdiri dari putra dan putri terbaik Bangsa Indonesia," tambahnya.
Upaya rekonsiliasi yang digaungkan Prabowo Subianto rupanya tak disambut gembira PDIP.
PDIP lewat Sekjen Hasto Kristiyanto, menegaskan pihaknya bakal berdiri di luar pemerintahan sebagai oposisi.
Hasto menegaskan, partai politik besutan Megawati Sukarnoputri itu bakal berdiri sebagai pengontrol dan pengawas pemerintah.
Pihaknya tidak akan tergiur dengan janji manis kekuasaan jika merapat ke kubu pemerintah.
PDIP, kata dia, bakal kembali menjadi oposisi sebagaimana yang pernah dilakukan pada 2004 dan 2009, saat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berkuasa.
"Indonesia ini tidak dikenal oposisi, tapi di luar struktur pemerintah," ujarnya, kemarin.
Hasto mengatakan, PDIP menjadi oposisi agar penguasa tak kebablasan.
Dia lantas mengungkit masa pemerintahan Jokowi yang saat itu merangkul banyak oposisi untuk masuk ke dalam kabinet pemerintahan.
Bagi Hasto, kondisi seperti itu justru memperburuk iklim demokrasi bangsa, lantaran hilangnya kontrol partai politik.
"Kondisi itu justru berpotensi membuat penguasa haus kekuasaan hingga memanipulasi hukum."
"PDIP akan berjuang di DPR. Melalui jalur parlemen," tegasnya.(*)