PINUSI.COM - Politisi PDIP Deddy Yevri Hanteru Sitorus mengkritik proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, setelah dua pimpinan otorita IKN Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe hengkang dari pucuk pimpinan IKN.
Ketua Komisi VI DPR itu mengatakan, IKN adalah proyek yang terlampau ambisius, sehingga pengerjaanya benar-benar dikebut.
Imbasnya, semua target yang ditetapkan gagal, sebab rentang waktu yang diberikan terlampau singkat.
Deddy lantas menyamakan proyek IKN dengan cerita legenda Bandung Bondowoso yang membangun 1.000 candi dalam semalam.
"Sepertinya kurang support dari kementerian terkait, baik agraria maupun lainnya."
"Target waktu yang diberikan terlalu pendek dan ambisius, mirip proyek Roro Jonggrang atau Bandung Bondowoso,” kata Deddy kepada wartawan, Selasa (4/6/2024).
Deddy kemudian meluruskan kabar yang sebelumnya menyebut kedua pimpinan otorita IKN itu mengundurkan diri.
Menurutnya, keduanya justru didepak dari pucuk pimpinan Otorita IKN, lantaran tak bisa memenuhi target.
"Yang saya dengar bukan mundur, tetapi dimundurkan, karena tak mampu memenuhi target yang diberikan,” ucapnya.
Selain gagal memenuhi target, keduanya juga didepak lantaran tak mampu mendatangkan investor ke IKN.
Bahkan, sejumlah investor asing sempat digembar-gemborkan bakal datang ke IKN, hingga kini tak ada kejelasan.
“Sampai saat ini tidak satupun investor yang sudah memberikan kepastian investasi."
"Yang dari luar negeri nol, dan yang dalam negeri belum pasti, hanya komitmen, tidak terikat,” beber Deddy. (*)