PINUSI.COM - Sufmi Dasco Ahmad, Ketua Koordinator Strategis Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, masih khawatir pendukung Prabowo-Gibran nekat mendatangi Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), saat pembacaan putusan perkara perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) pada Senin (22/4/2024) pekan depan.
Untuk mengantisipasi gelombang massa pendukung Prabowo-Gibran, Dasco mengatakan pihaknya sampai membentuk satgas khusus untuk memonitor pergerakan pendukung dan relawan Prabowo-Gibran di berbagai daerah.
Dasco mengatakan, massa yang datang saat pembacaan putusan dapat memantik gesekan.
"Tentunya TKN Prabowo-Gibran juga akan menyiapkan satgas-satgas untuk memonitoring apabila ada kekhawatiran kedatangan para pendukung," kata Dasco kepada wartawan, Sabtu (20/2/2024).
Pendukung Prabowo-Gibran membatalkan aksi unjuk rasa di depan Gedung MK.
Unjuk rasa damai yang rencananya digelar Jumat kemarin itu diprediksi dihadiri 100 ribu pendukung.
Namun, aksi itu urung terlaksana setelah Prabowo memohon pendukungnya tidak melakukan hal itu, lantaran rawan terjadi gesekan dengan pendukung pasangan calon lain.
Dasco mengaku yakin para pendukung bakal mendengar dan ikut perintah Prabowo untuk tidak menggelar aksi unjuk rasa, tetapi tetap saja dia dan jajaran TKN punya kekhawatiran tersendiri.
Untuk itu, dia kembali meminta para pendukung menahan diri.
Sebaiknya, mereka menyakiskan sidang putusan itu dari rumah masing-masing.
“Saya rasa kalau sudah diimbau kayak gini, pendukung Prabowo-Gibran itu akan ikut, akan tegak lurus satu komando, akan menjaga suasana agar tetap kondusif. Itulah pemilih Prabowo-Gibran,” ucapnya.
Sebelumnya, presiden terpilih Prabowo Subianto meminta seluruh pendukungnya menahan diri, untuk tak melakukan aksi unjuk rasa yang rencananya digelar di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jumat (19/4/2024) hari ini.
Aksi unjuk rasa ini disebut-sebut bakal diikuti oleh 100 ribu pendukung Prabowo-Gibran.
Prabowo meminta seluruh pendukungnya mengurungkan niat tersebut demi menjaga kesejukan demokrasi, jangan sampai aksi unjuk rasa itu berujung gejolak dan mengganggu aktivitas masyarakat.
“Saya Prabowo Subianto meminta dengan sungguh-sungguh kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya 96,2 juta rakyat Indonesia yang telah memilih pasangan Prabowo-Gibran, untuk tidak melakukan aksi apa pun di depan Gedung MK ataupun di tempat-tempat lain, apalagi di jalanan,” kata Prabowo lewat keterangan tertulis, Jumat (19/4/2024).
Rencana aksi unjuk rasa 100 ribu pendukung itu untuk merespons berbagai tuduhan yang dialamatkan kepada Prabowo-Gibran, di mana pasangan ini disebut memenangi Pilpres 2024 dengan cara curang.
Tudingan itu dilontarkan rival Prabowo-Gibran, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, yang kemudian menggugat kemenangan itu ke Mahkamah Konstitusi.
Prabowo mengatakan, meski tuduhan itu ngawur dan condong memfitnah, para pendukung harus bisa menahan diri, sebab tudingan-tudingan miring itu sukses dipatahkan para kuasa hukum dalam sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU).
“Kita sadari bersama bahwa itu adalah tuduhan yang tidak mendasar, dan kami dapat memahami bahwa pendukung, pemilih Prabowo-Gibran, sungguh amat terganggu dan memiliki reaksi yang cukup menyentuh hati terhadap tuduhan-tuduhan tersebut,” jelasnya.
Prabowo mengaku sangat yakin, para majelis hakim di Mahkamah Konstitusi bakal memutus perkara PHPU ini dengan seadil-adilnya.
Untuk itu, dia kembali meminta para pendukungnya agar tak perlu turun ke jalan untuk meluapkan kekesalan mereka.
“Berkali-kali saya ingatkan, dengan kerukunan di antara kita, dengan rasa persatuan, dengan kearifan, dengan kesejukkan, Indonesia akan mencapai cita-cita bangsa."
"Marilah kita menganjurkan sikap yang sadar, sikap cinta tanah air, sikap sayang kepada rakyat Indonesia.”
“Saya kembali tegaskan, marilah kita tenang, sejuk, menahan diri, mempersilakan institusi-institusi, hakim-hakim MK menjalankan tugas mulianya dengan kearifan, dengan selalu mengutamakan kepentingan bangsa dan rakyat, demi masa depan Indonesia yang kita cintai,” pintanya. (*)