PINUSI.COM, JAKARTA - Kontestasi Pilgub DKI Jakarta terus menghangat. Menjadi topik utama Politik Warung Kopi, program unggulan Pinusi.com.
"Anies jalan-jalan ke Proklamasi, kata Hasto [Sekjen PDI-P] sini yang manies-manies," kata Iwan Tarigan salah satu narasumber Politik Warung Kopi membuka dengan pantun.
Iwan merupakan pendukung Anies pada pertarungan Pilpres 2024 tadi. Ia adalah sosok di balik mencuatnya nama Anies di PDI-Perjuangan.
"Saya yang mengantarkan proposalnya ke PDI-Perjuangan," jelas Iwan.
Iwan bukan satu-satunya narsum yang dihadirkan. Ada juga Emrus Sihombing. Ia pakar sekaligus dokter komunikasi politik.
Bincang politik kali ini dimoderatori oleh pakar komunikasi Indra Charismiadji dan host Tantri Moerdopo.
Emrus melihat ada tiga faktor penentu. Pertama elektabilitas, lalu popularitas dan terakhir isi tas.
Kata dia, dinamika politik Indonesia belum mengedepankan ideologis. Masih pragmatis.
"Seharusnya koalisi sudah dibangun 10 tahun ke belakang. Tapi nyatanya tidak," jelasnya.
Tarigan menimpali. Bahwa praktiknya tak boleh seperti itu. Ada aturan harus minimal syarat 20 persen. Begitu juga dengan DPRD.
Untuk memenuhi syarat presidential threshold itu suka atau tidak, partai yang tak berideologis sama nyatanya harus mebaur. Sepakat mendukung satu calon.
"Itu untuk memenuhi syarat 20 persen tadi," jelasnya.
Selengkapnya, nantikan tayangan di Politik Warung Kopi.