PINUSI.COM - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan, pada 2025, nilai tukar rupiah akan menguat terhadap dolar AS, di antara Rp15.300 dan Rp15.700/US$.
Hal ini didasarkan pada tren yang jelas antara kembalinya modal asing, dan penurunan suku bunga acuan Federal Reserve AS.
"Tahun depan kami melihat ada tren penguatan rupiah, dengan adanya kejelasan penurunan Fed Fund Rate, dan masuknya kembali aliran modal asing."
"Sehingga kami perkirakan tahun 2025 kisaran nilai tukar Rp15.300 sampai dengan Rp15.700," kata Perry dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR, Selasa (4/6/2024).
Perry menyatakan, arus modal asing mulai kembali masuk, dan rupiah mengalami apresiasi, setelah BI menaikkan suku bunga acuan menjadi 6,25% pada April 2024, meskipun tren rupiah melemah dibandingkan akhir 2023.
"Dengan upaya stabilisasi yang kami lakukan diintervensi nilai tukar maupun sinergi dengan Bu Menteri Keuangan, nilai tukar cukup bagus."
"Meskipun masih depresiasi dari akhir tahun lalu, meskipun depresiasi kita yang 5,25% lebih rendah dari peso Filipina, won Korea, maupun baht Thailand," tutur Perry.
Perry menjamin pihaknya akan terus bekerja sama dengan Kementerian Keuangan, untuk memastikan nilai tukar rupiah stabil.
Nilai tukar diproyeksikan berada di kisaran Rp15.700 sampai Rp16.100 per dolar AS, pada tahun ini.
"Kami perkirakan ke depan rupiah akan bergerak stabil dan menguat, terutama dengan kenaikan BI rate kemarin, premi risiko yang menurun, maupun prospek ekonomi yang baik, juga imbal hasil dan komitmen BI."
"Karena itu, kami memperkirakan nilai tukar pada tahun ini kisarannya Rp15.700 sampai Rp16.100," ucap Perry. (*)