PINUSI.COM - Bekas Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Amien Rais mengatatakan, sebaiknya pemilihan presiden dan wakil presiden dikembalikan ke MPR, seperti pada era sebelum reformasi.
Hal ini dilakukan untuk meminimalkan kecurangan pemilihan presiden dan wakil presiden lewat cara sogok menyogok.
Amien mengatakan, sistem pemilu langsung yang berlaku sekarang ini sebaiknya dikembalikan ke sistem terdahulu, yakni pemilihan dilakukan MPR.
Amien tak keberatan jika Undang-undang Dasar 1945 diamandemen untuk memuluskan wacana ini.
"Jadi dulu, kita mengatakan kalau dipilih langsung one man one vote, mana mungkin ada orang mau menyogok 120 juta pemilih, mana mungkin?"
"Perlu puluhan mungkin ratusan triliun. Ternyata mungkin,"kata Amien kepada wartawan, Kamis (6/6/2024).
Amien melanjutkan, penyelenggaraan pemilu langsung dipenuhi kecurangan di sana-sini, jelas berdampak buruk terhadap demokrasi di negara ini.
Politik uang dan praktik sogok menyogok pada penyelenggaraan pemilu langsung, bikin demokratis menjadi tak berkualitas.
"Itu (politik uang) luar biasa. Jadi sekarang kalau mau dikembalikan dipilih MPR, mengapa tidak?” ujarnya.
Amien bahkan menyamakan praktik politik uang di Indonesia, sama parah seperti di Amerika Serikat.
Untuk itu, dia kembali menegaskan dirinya sangat sepakat jika presiden dan wakil presiden dipilih MPR, demi memperbaiki kualitas demokrasi di negara ini yang merosot.
"Kan nanti orang berpikir, punya pertimbangan, tapi kalau rakyat itu patuhnya biasanya, di Amerika itu ada namanya demokrasi dolarisasi, tapi kalau di Indonesia itu demokrasi rupiahtokrasi,” imbuhnya. (*)