PINUSI,COM - Mudik, atau yang dikenal dengan pulang kampung, merupakan tradisi tahunan yang memiliki aspek budaya dan religius, khususnya menjelang Idulfitri.
Praktik ini melibatkan massa yang melakukan perjalanan ke kampung halaman menggunakan berbagai moda transportasi seperti mobil pribadi, pesawat, kereta, kapal, motor, dan bus.
Asal muasal tradisi ini dapat ditelusuri kembali ke praktik petani Jawa yang membersihkan makam leluhur sebelum musim tanam, dengan harapan mendapatkan berkah untuk panen yang berlimpah.
Mudik juga membawa pengaruh terhadap ekonomi dan sosial masyarakat.
Kedatangan para pekerja migran ke kampung halaman membawa serta uang yang meningkatkan peredaran ekonomi lokal .
Meskipun tradisi mudik dianggap sebagai momen yang penuh kebahagiaan, tidak dapat dipungkiri terdapat tantangan dan perubahan dalam pelaksanaannya.
Lonjakan jumlah pemudik, kemacetan lalu lintas, dan tingginya tingkat kecelakaan, menjadi beberapa masalah yang perlu diatasi oleh pemerintah dan masyarakat.
Pemerintah tengah menyiapkan tradisi mudik tahun ini berjalan lancar.
Beberapa cara akan dilakukan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas selama musim mudik, seperti mendorong perjalanan di luar puncak musim mudik, menyediakan kereta dan bus tambahan, serta menerapkan kebijakan pelat nomor ganjil genap.
Mudik menjadi tradisi penting dari budaya Indonesia, mencerminkan pentingnya keluarga dan tradisi dalam masyarakat. (*)