PINUSI.COM - Penampungan hewan kurban UD GG Barokah yang berada di kolong tol Ir Wiyoto Wiyono, Jalan Jati Raya, l Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara, memiliki konsep yang kreatif dan berbeda menjelang Hari Raya Iduladha 1445 Hijriah.
Kastono, pemilik lapak hewan kurban tersebut, mengatakan tempat penampungan hewan kurban miliknya menyediakan layanan salon hewan kurban yang diberi nama Salon Sapi, di sebuah ruangan di sudut kolong tol, untuk tempat merawat sapi-sapi yang laku dijual.
Berdasarkan pantauan, ruangan tersebut berukuran sekitar 2 x 1 meter, dengan hiasan berupa lampu warna-warni beserta balon yang bergantungan di atasnya.
Latar belakang ruangan itu dipasangi spanduk bertuliskan Salon Sapi UD GG Barokah: Sehat, Syar'i, dan Harga Murah.
Lewat Salon Sapi, Kastono ingin memastikan kepada pembeli, hewan kurban yang ia jual selalu terawat sampai menjelang pemotongan.
Di dalam ruangan itu, sapi-sapi yang sudah dipesan akan menjalani treatment khusus sebelum dikirimkan ke tempat penyembahan.
"Kami menyiapkan hewan kurban yang sehat, berkualitas, dan memberikan pelayanan yang maksimal kepada kaum muslim yang akan memperingati Iduladha," kata Kastono di lokasi, Kamis (6/6/2024).
Kastono menjelaskan, Salon Sapi di lapaknya rutin dibuka menjelang Iduladha setiap tahunnya sejak 3 tahun lalu.
Adanya salon Sapi ini sebagai upaya menarik pembeli di tengah isu penyakit mulut dan kuku (PMK), yang merebak beberapa tahun lalu dan belum tuntas.
"Salon Sapi itu tercetus ketika beberapa tahun yang lalu, 2-3 tahun yang lalu itu adanya penyakit PMK."
"Dan ternyata sampai saat ini penyakit PMK itu belum 100 persen bisa terkendalikan."
"Maka untuk menjaga kualitas, mengantisipasi hewan-hewan kurban kami itu terbebas dari PMK, maka Salon Sapi ini akan terus ada," paparnya.
Metode perawatan hewan kurban di lapak Kastono terbilang cukup lengkap.
Proses memandikan sampai memijat sapi dilakukan, untuk membuat hewan berkaki empat itu tidak mengalami stres selama di penampungan.
"Karena kalau sapi itu stres, itu nanti biasanya bobotnya menurun."
"Makanya dibuat sedemikian rupa, supaya jangan sampai sapi itu stres, yang kemudian mengakibatkan berat sapi itu menurun," jelasnya.
Untuk tahun ini, lapak milik Kastono menampung sekitar 50 ekor sapi dengan berat 250 kilogram sampai 500 kilogram.
Seluruh sapi di UD GG Barokah diambil dari daerah Jawa Tengah, dan dijual Kastono di kisaran harga Rp20 juta-Rp30 juta.
Sementara, jumlah kambing di lapak Kastono sekitar 130 ekor dengan harga berkisar Rp2,5-Rp5 juta.
Selain memberikan perawatan terbaik kepada hewan kurbannya, Kastono juga memanjakan pembeli dengan bonus sekarung beras setiap pembelian satu ekor sapi.
"Kami juga ingin hadir mendukung program pemerintah sekaligus memberi solusi bagi masyarakat."
"Setidaknya kalau yang membeli hewan kurban, kita kasih beras sekarung sebagai bonus lah supaya mereka juga senang," bebernya.
Agus Suwano (58), salah seorang pembeli hewan kurban di UD GG Barokah, mengaku sangat senang sapi yang dipesannya dirawat semaksimal mungkin, bahkan sampai dimandikan hingga dipijat oleh pegawai lapak tersebut, hingga sudah berkali-kali membeli hewan kurban di UD GG Barokah.
"Saya beli sapi seberat 370 kilogram dengan harga Rp23,5 juta."
"Di sini setiap tahun saya belinya, karena bersih, sama sapinya gemuk-gemuk. Ya alhamdulilah juga dapat beras tadi ya, mantap lah," ucapnya. (*)