PINUSI.COM - Mantan Menko Polhukam Mahfud MD membahas sebuah pepatah Turki yang bernada satir.
Pepatah itu menyindir telak penguasa yang menyalahgunakan kekuasaan.
Inti dari pepatah yang ia klaim didapat dari seorang sahabatnya itu adalah, jangan sampai sebuah negara dipimpin penguasa yang tak bisa apa-apa.
Negara di tangan orang yang salah jelas berbahaya.
“Seorang teman mantan pejabat tinggi mengirim pepatah Turki ini kepada saya."
"Kalau badut menghuni istana, dia bukannya jadi raja, melainkan istana lah yang menjadi panggung sirkus," kata Mahfud lewat keterangan tertulis, Jumat (7/6/2024).
Kendati pepatah itu sangat menohok, Mahfud enggan menjelaskan secara terperinci makna di baliknya.
Alasannya, dia juga tak mendapat penjelasan dari sahabatnya yang mengiriminya pepatah tersebut.
“Dia tak menjelaskan apa pun dan hanya bilang, Ini pepatah Turki," sambungnya.
Mahfud MD belakangan kerap mengkritisi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah dirinya menarik diri dari lingkaran kekuasaaan untuk mengikuti kontestasi Pilpres 2024, mendampingi Ganjar Pranowo sebagai calon wakil presiden.
Pasca-kekalahan di Pilpres 2024, Mahfud dengan tegas mengatakan dirinya bakal berdiri di luar pemerintahan.
Dia mengaku ingin rehat sejenak dari dunia politik, sambil memantau dari jauh berbagai kebijakan pemerintah, terutama masalah penegakan hukum di negara.
Jjika ada yang keliru, Mahfud mengaku tak bakal segan-segan melontarkan kritik keras.
Terbaru, Mahfud mengkritik putusan Mahkamah Agung (MA) soal putusan yang mengubah batas usia calon kepala daerah, yang oleh banyak pihak disinyalir untuk meloloskan Putra Presiden Jokowi sekaligus Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep, yang disebut-sebut bakal maju di Pilkada Jakarta 2024.
“Negara ini cara berhukumnya sudah rusak dan dirusak, biar saja busuk tambah busuk, biar nanti kebusukan itu akan runtuh sendiri suatu saat."
"Apa yang kau mau lakukan, lakukan saja, mumpung anda masih punya posisi untuk melakukan."
"Tapi suatu saat, kebusukan itu bisa memukul dirinya sendiri, ketika orang lain menggunakan cara yang sama,” paparnya baru-baru ini. (*)