PINUSI.COM - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menilai, Kaesang Pangarep memiliki tantangan tersendiri bila maju di Pilkada Jakarta 2024.
Meski dekat dengan kekuasaan, bukan berarti bungsu Presiden Joko Widodo itu bisa menang mudah di ajang kontestasi tingkat daerah tersebut.
Hal ini diungkapkan Ketua Desk Pilkada DPW PSI Jakarta Justin Adrian Untayana, yang menyebut pihaknya tak akan mengandalkan pengaruh kekuasaan untuk memenangkan pilkada.
Menurutnya, perlu kerja keras dalam mengikuti kontestasi politik di Jakarta yang memiliki karakteristik tersendiri.
"Saya kira dekat atau tidak dengan kekuasaan itu, tetap kita harus bekerja keras nantinya ya."
"Karena pertempuran di Jakarta ini tidak akan mudah," ucapnya saat dikonfirmasi, Kamis (6/6/2024).
Justin pun menyinggung soal Pilkada Jakarta yang belum pernah dimenangkan oleh calon petahana.
Sejak pilkada langsung digelar di Jakarta pada 2007 lalu, terhitung ada dua kandidat petahana yang bertarung kembali dalam pilkada.
Seperti di tahun 2012, saat pasangan Fauzi Bowo (Foke) - Nachrowi Ramli dikalahkan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Kemudian, Ahok pada 2017 yang menggandeng Djarot Saiful Hidayat maju dalam Pilkada Jakarta, juga kalah dari pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dalam dua putaran.
"Bahkan kalau kita mau lihat sejarahnya, tidak ada sejauh ini gubernur yang bisa kepilih dua kali, setelah Sutiyoso ya."
"Tapi kan Sutiyoso ditunjuk ya. Foke juga enggak bisa dua kali. Pak Ahok juga. Saya kira ini medan yang berat DKI Jakarta," ulas Justin.
Justin juga menyebut Kaesang belum tentu berkenan maju dalam Pilkada Jakarta 2024.
Sampai saat ini, pihaknya masih melakukan penjaringan terbuka untuk mengumpulkan nama-nama yang akan diusung dalam Pilkada Jakarta 2024.
"Masih terlalu dini ya. Kiita mau nanti ketika kita memutuskan ini yang paling bagus elektabilitasnya, dipasangkan dengan ini dan lain sebagainya."
"Baru itu yang kita inginkan. Sampai sekarang masih digodok nama-namanya," terang Justin.
Karena itu, Justin menilai yang menjadi faktor utama dalam memenangkan Pilkada Jakarta adalah kerja dari mesin partai.
Perlu ada pertimbangan matang bersama partai koalisi, untuk menentukan siapa kandidat yang bakal diusung.
"Jadi saya kira walaupun anak pimpinan, di Jakarta sih saya kira kerja keras yang penting," imbuhnya. (*)