Bitcoin Jadi Salah Satu Alasan Harga Ethereum Belum Naik Signifikan

Oleh farizSaturday, 18th May 2024 | 02:30 WIB
Bitcoin Jadi Salah Satu Alasan Harga Ethereum Belum Naik Signifikan
Inovasi dan prediksi harga Ethereum di 2024 menjadi topik hangat. Foto: iStock

PINUSI.COM - Dalam komunitas kripto, inovasi dan prediksi harga Ethereum untuk tahun 2024 baru-baru ini menjadi topik hangat.

ETH, seperti aset digital lainnya, muncul dan meningkat sejak lahirnya Bitcoin sebagai pelopor aset digital.

Ethereum pada dasarnya adalah platform pemrograman dan sistem keuangan yang terdesentralisasi, open-source.

Ia telah menjadi salah satu blockchain tersibuk karena mendorong penggunaan smart contract, yang membantu membangun Web3 dan berbagai aplikasi decentralized (dApps).

Pada 2013, Vitalik Buterin memulai proyek Ethereum, yang diluncurkan pada 2015, dengan kriptonya yang disebut Ether, atau Ethereum dengan simbol ETH.

Sama halnya dengan Bitcoin, Ethereum memungkinkan orang-orang secara langsung mengirimkan aset digital satu sama lain tanpa bantuan pihak ketiga, seperti bank atau lembaga keuangan lainnya.

Istilah peer-to-peer mengacu pada istilah yang digunakan untuk menggambarkan transfer aset digital.

Akan tetapi, blockchain Ethereum berbeda dari blockchain Bitcoin, karena lebih fleksibel, kompleks, dan tidak terbatas pada transfer aset digital.

Ini karena blockchain Ethereum memungkinkan pembangun membuat berbagai aplikasi dan kripto di atasnya, berkat adanya kontrak pintar Ethereum.

Walaupun sudah ada protokol Ordinals untuk menerbitkan berbagai token langsung, blockchain Bitcoin, yang dibangun dengan fokus pada keamanan, tidak cukup fleksibel bagi pengembang untuk membuat aplikasi yang kompleks di atas jaringan.

Salah satu keuntungan dari aktivitas kontrak pintar adalah Ethereum menerima biaya gas sebagai hasil dari setiap transaksi, distribusi, dan pengembangan koin yang terjadi di atas blockchain Ethereum.

Gas fee adalah biaya transaksi di dalam sistem Ethereum.

Gas fee dibayarkan dengan cryptocurrency asli dari blockchain Ethereum.

Oleh karena itu, ETH menjadi aset digital yang bernilai dan memiliki nilai pasar terbesar kedua di dunia setelah Bitcoin (BTC).

Harga awal ETH adalah $2,83, atau sekitar Rp41.035, ketika dirilis pada Agustus 2015.

Sebagaimana dilaporkan oleh Bloomberg, minat publik terhadap Ethereum telah meningkat sebagai akibat dari peningkatan popularitas initial coin offering (ICO) sejak 2017.

Bahkan, harga ETH akhirnya mencapai puncaknya pada November 2021, senilai US$4.868, tetapi pada Juni 2022, harganya turun hingga US$881.

Akibatnya, Ethereum sudah mengalami penurunan sekitar 80 persen dari harga tertingginya.

Selain itu, pembaruan Dencun, yang sangat penting untuk kecepatan dan keamanan transaksi, akan terjadi pada Maret 2024.

Developer Ethereum melakukan peningkatan jaringan bernama Ethereum Dencun Upgrade, yang selesai pada 13 Maret 2024, dengan tujuan menawarkan jenis transaksi baru dan mengurangi biaya publikasi data transaksi.

Karena ketersediaan ruang yang lebih besar, peningkatan Dencun Upgrade Ethereum akan mengurangi biaya jaringan untuk menyimpan data di blockchain Layer-2.

Diharapkan peningkatan ini akan menarik lebih banyak pengguna ke ekosistem Ethereum, yang seharusnya meningkatkan jumlah pasar yang dapat dijangkau blockchain Ethereum, yang dapat berdampak positif pada harga ETH.

Pada 2023, harga ETH naik lebih dari 89% dari $1,196 menjadi $2,281.

Meskipun peningkatan ini masih kurang dari perkiraan jika dibandingkan dengan kenaikan 150 persen Bitcoin pada tahun yang sama, Ethereum diperkirakan akan melebihi kenaikan BTC pada 2024, berdasarkan kinerjanya sebelumnya.

Karena itu, mari kita ingat kembali tahun 2019, ketika kinerja Ethereum turun 58% dibandingkan Bitcoin pada tahun halving 2020.

Kinerja Ethereum hampir sama dengan kinerja Bitcoin di tahun 2023, menjelang tahun halving Bitcoin di tahun 2024.

Selain itu, harga Ethereum melonjak 120 persen pada 2020.

Dengan kata lain, Ethereum lebih baik daripada Bitcoin pada tahun 2020.

Jika pola yang sama terulang kembali, tahun 2024 mungkin menjadi tahun yang lebih baik bagi Ethereum daripada Bitcoin.

Saat ini, Ethereum berada di area Fibonacci 0,618 di harga US$2.802, yang berfungsi sebagai pendukungnya.

Dua pendukung lainnya yang perlu diperhatikan adalah Fibonacci 0,786 di harga US$3.314 dan Fibonacci 1 di harga US$3.967.

Pada 2024 atau 2025, Ethereum mungkin naik sekitar lebih dari 60 persen, kembali ke harga all-time high (ATH) di $4.868, jika pola tahun 2020 diikuti.

Ini adalah prediksi yang didasarkan pada indikator Fibonacci, terutama karena Ethereum akan berhasil menembus angka psikologis $4.000 pada Maret 2024.

Walau bagaimanapun, Ethereum belum melihat perkembangan positif setelah halving Bitcoin, seperti yang ditunjukkan oleh harganya yang telah mengalami koreksi sekitar 30 persen dari harga tertinggi tahun ini.

Salah satu alasan mengapa harga Ethereum belum menunjukkan peningkatan yang signifikan adalah karena pengaruh Bitcoin juga.

Oleh karena itu, tidak mengherankan jika Bitcoin disebut sebagai Mother of Cryptocurrency.

Sampai 12 Mei 2024, harga Bitcoin masih berada di bawah US$61.000 dan belum berhasil mencapai titik tertinggi baru.

Dari 2024 hingga 2025, diperkirakan akan menjadi masa bullish yang akan memicu kenaikan harga Ethereum.

Bahkan, CoinDCX memprediksi harga Ethereum akan mencapai US$10.000 pada awal 2030, atau bahkan melewati level tersebut, menunjukkan kenaikan ini berpotensi menjadi lebih intens. (*)

Terkini

Fitur Baru Instagram: Algoritma Bisa Direset, Feed Jadi Fresh Lagi!
Fitur Baru Instagram: Algoritma Bisa Direset, Feed Jadi Fresh Lagi!
PinTect | in 6 hours
Marselino Ferdinan Cetak Gol Cungkil, Aksi Verdonk Berlari 90 Meter Jadi Sorotan
Marselino Ferdinan Cetak Gol Cungkil, Aksi Verdonk Berlari 90 Meter Jadi Sorotan
PinSport | 5 hours ago
iPhone 16 Belum Masuk RI, Menkominfo “Kode Keras” ke Apple: Mana Komitmennya?
iPhone 16 Belum Masuk RI, Menkominfo “Kode Keras” ke Apple: Mana Komitmennya?
PinTect | 5 hours ago
Review Kamera Vivo V40: Hasil Jepretan yang Bikin Takjub, Semua Momen Jadi Berharga!
Review Kamera Vivo V40: Hasil Jepretan yang Bikin Takjub, Semua Momen Jadi Berharga!
PinTect | 5 hours ago
Marselino Ferdinan dan Rizky Ridho Masuk Tim Terbaik Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia
Marselino Ferdinan dan Rizky Ridho Masuk Tim Terbaik Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia
PinSport | 5 hours ago
Cibiran Pedas Luca Marini: “Jorge Martin Juara Berkat Sprint Race”
Cibiran Pedas Luca Marini: “Jorge Martin Juara Berkat Sprint Race”
PinSport | 5 hours ago
Memori HP Penuh? Begini Cara Gampang Biar HP Nggak Lemot Lagi!
Memori HP Penuh? Begini Cara Gampang Biar HP Nggak Lemot Lagi!
PinTect | 6 hours ago
Karir Herve Renard Terancam! Usai Arab Saudi Tumbang dari Indonesia
Karir Herve Renard Terancam! Usai Arab Saudi Tumbang dari Indonesia
PinSport | 6 hours ago
Rekomendasi Hotel! Grand Zuri by ZHM: Pengalaman Menginap Mewah dengan Sentuhan Elegan
Rekomendasi Hotel! Grand Zuri by ZHM: Pengalaman Menginap Mewah dengan Sentuhan Elegan
PinRec | 6 hours ago
Meriah Banget! Peluncuran Global Oppo Find X8 Series di Bali Jadi Pusat Perhatian Dunia
Meriah Banget! Peluncuran Global Oppo Find X8 Series di Bali Jadi Pusat Perhatian Dunia
PinTect | 6 hours ago
© 2024 Pinusi.com - All Rights Reserved
Setia mengabarkan berita dan fakta