PINUSI.COM - Kebijakan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) memunculkan penolakan dari berbagai lapisan masyarakat, khususnya kelompok buruh.
Kebijakan yang dibuat Presiden Joko Widodo ini dinilai merugikan pekerja dan pengusaha.
Sebab, baik pengusaha maupun pekerja, wajib membayar Tapera setiap bulannya.
Pengamat politik Jamiluddin Ritonga menyebut, kisruh kebijakan Tapera ini bisa berpengaruh pada Pilkada 2024, yang akan digelar serentak pada 27 November mendatang.
Secara spesifik, kebijakan Tapera bisa berpengaruh terhadap pencalonan Kaesang Pangarep, yang belakangan digadang-gadang bakal maju di Pilkada Jakarta 2024.
“Sebab, Kaesang akan dinilai bagian dari pengambil kebijakan Tapera, di mana ayahandanya Joko Widodo orang yang paling bertanggung jawab atas keluarnya kebijakan Tapera,” ucapnya, Jumat (7/6/2024).
Pengamat dari Universitas Esa Unggul ini bilang, Ketua Umum PSI itu bisa mendapat sentimen negatif, bila maju di ajang kontestasi politik tingkat daerah tersebut.
“Kalau hal itu terjadi, tentu akan merugikan Kaesang."
"Setidaknyà pekerja dan penguasa akan bersatu padu tidak memilih Kaesang,” ujarnya.
Hal ini tentu bakal merugikan partai-partai pengusung Kaesang, dan justru menguntungkan kadidat lainnya. (*)