PINUSI.COM - Untuk meningkatkan minat masyarakat dalam melestarikan dan menjaga keragaman ikan hias serta hewan peliharaan, pameran Nusantara Aquatic (NUSATIC) kembali digelar.
NUSATIC merupakan pameran dan kontes ikan hias serta tanaman air terbesar yang diikuti oleh semua pembudidaya lokal yang ada di tanah air.
"Para pelaku ikan hias di negara kita itu rata-rata adalah UMKM seperti yang ada di Jatinegara dan Parung.
Perputaran ekonomi di sana itu enggak main-main, oleh karena itu sangat penting untuk menaikan kualitas produk ikan hias dalam negeri.
"Kami sangat mendukung Nusatic, karena melalui acara ini dapat meningkatkan pasar ikan hias, dengan cara memperluas pemasaran domestik dan internasional secara terorganisir."
"Yang juga diimbangi dalam meningkatkan posisi daya saing Indonesia sebagai negara penghasil ikan hias terkemuka di dunia," kata Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan Perikanan KKP Budi Sulistyo.
Dengan mengundang para Kedutaan Besar dan mitra pembangunan, agar bisa menjadi corong ke dunia luar Indonesia adalah sumber dan pusat biodiversitas ikan hias laut dan air tawar berkualitas dunia, ajang pameran Nusatic akan dikunjungi 35-40 ribu pengunjung, dengan 140 jumlah stand yang ikut berpartisipasi di dalamnya.
"Diadakan mulai hari ini sampai tanggal 9 Juni 2024. Kita memproyeksikan nilai transaksinya sekitar Rp40 miliar dari tahun sebelumnya."
"Nilai transaksi tersebut tercermin dari minat pembelian ikan koi dan glowfish yang saat ini sedang menjadi sorotan," ucap Ketua Umum Nusatic Sugiarto Budiono di Tangerang, Jumat (7/6/2024).
Dengan nilai ekspor yang terus meningkat tiap tahunnya, di mana jumlah total transaksi mencapai US$39,06 juta pada 2023, membuat KKP ingin memberikan dukungan penuh bagi para penggiat ikan hias.
Sebab, target ke depan adalah mengalahkan Jepang yang menjadi eksportir ikan hias nomor satu di dunia.
"Saat ini negara kita berada di peringkat kedua setelah Jepang, dan kita harus bisa menjadi nomor 1."
"Untuk itu KKP akan mendukung para UMKM ikan hias, agar dapat melakukan ekspor ke luar negeri."
"Caranya adalah kita memberikan beberapa kemudahan termasuk insentif."
"Makanya kita harus memperkuat ekosistemnya terlebih dahulu, di mana di dalamnya ada terkait soal pakan ikannya, aksesorinya, serta brand dan pemasarannya, dalam hal ini marketplace-nya secara online nanti akan dibikin," jelas Budi kepada PINUSI.COM. (*)