PINUSI.COM, Jakarta - Kehadiran layanan penyedia jasa internet berbasis satelit Starlink di Indonesia dinilai akan memberikan kesetaraan informasi di desa dan kota.
Ketua Umum Komite Penyelarasan Teknologi Informasi dan Komunikasi (KPTIK) Dedi Yudianto menilai dengan begitu anak-anak d pedalaman dan perkotaan akan mendapatkan hak yang sama.
"Saat ini malah bisa mendapatkan pelayanan edukasi online secara gratis atau berbayar dengan sangat mudah, murah, dan banyak pilihan," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (8/6/2024).
Selain kesetaraan informasi, kata Dedi, akan memberikan potensi penghasilan yang sama dan bisa lebih besar karena bisa dikerjakan di desa.
Di sisi lain, anak-anak perkotaan akan mengeluarkan biaya hidup lebih besar. Dengan begitu, peluang bermigrasi ke kampung akan semakin bertambah.
Memperkuat Ekonomi Lokal
Dedi menerangkan era yang serba digital saat ini akan memudahkan siapa pun kerja dan belajar di mana saja. Termasuk melakukan usaha yang bisa dikerjakan di mana saja, sejauh ada listrik dan internet.
Kondisi tersebut menurutnya menjadi peluang besar bagi para konten kreator dan pebisnis online untuk memasarkan produknya secara online.
"Bahkan para pekerja dan pengusaha bisa menggunakan layanan Starlink dengan internet berkecepatan tinggi," jelasnya.
Terlebih bila tersedia dengan harga sangat terjangkau, maka turut mengubah pola pekerjaan yang selama ini sudah berjalan.
Dengan hadirnya Starlink, kata Dedi, akan turut memberikan koreksi nyata bagi para operator fiber optik dan wireless dengan kapasitas infrastrukturnya besar. Namun dengan bandwidth-nya kecil.
CEO Cybers Group tersebut pun menyarankan para pelaku bisnis harus bisa mengoreksi dan memperbaiki diri untuk meningkatkan layanan bagi masyarakat dalam penyediaan layanan internet.
"Bagi masyarakat yang terpenting adalah mendapat layanan internet terjangkau dan cepat dengan kapasitas besar. Mereka (masyarakat) senang karena mendapatkan layanan internet untuk usaha dan kerjanya yang mendapatkan benefit," pungkasnya.