PINUSI.COM - Demi mewujudkan program 3 juta rumah buat masyarakat yang berpenghasilan rendah (MBR) di era kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto maka Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait melakukan kerjasama dengan pihak Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti untuk pengadaan rumah bersubsidi bagi para guru di seluruh Indonesia.
Dan menurut Menteri PKP Maruarar, kerjasama antara 2 lembaga kementerian ini adalah yang pertamakali nya dalam sejarah.
"Sebelumnya ada nggak program seperti ini? Jawabannya, belum pernah ada Menteri Pendidikan yang memberikan 20 ribu rumah bagi guru. Berarti ini jadi sejarah," ucap Menteri PKP Maruarar
"Baru pertamakali. Ini hasil kerjasama dengan pak Menteri Ara. Karena ada 483, 816 guru yang belum punya rumah," jawab Mendikdasmen Abdul.
Dengan bantuan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), tahapan pertama pembangunan rumah bersubsidi tersebar di 8 titik lokasi yang berbeda. Dan acara penyerahan serah terima kunci rumah secara simbolis tersebut, bagi pemerintah adalah sebagai bentuk penghargaan kepada seluruh guru di Indonesia.
"Saya bertemu pak Presiden Prabowo sekitar 10 hari yang lalu saat berbuka puasa. Disitu saya laporkan beberapa rencana kegiatan kita. Yang pertama adalah bagaimana rumah subsidi dari APBN secara masif pertamakali akan diberikan kepada guru, reaksinya sangat senang. Presiden mengatakan untuk kebahagiaan dan kesejahteraan guru sehingga ada perubahan nasib ke depannya maka harus diperjuangkan dan prioritaskan, hal ini yang akan terus saya lakukan dan beliau menitipkan salam," tutur Menteri PKP, Maruarar Sirait di acara serah terima kunci program perumahan subsidi untuk guru di Cileungsi, Jawa Barat, Selasa (25/3/2025).
"Program ini kami kerjakan semata-mata untuk kepentingan rakyat Indonesia. Dengan bantuan dari ibu Kepala BPS yang bekerja sangat profesional, data penerima rumah bersubsidi jadi betul-betul tepat sasaran. Supaya tidak ada lagi bantuan-bantuan program negara berupa rumah subsidi ditempati oleh orang-orang yang tidak berhak, yang memiliki penghasilan sudah di atas masyarakat berpenghasilan rendah," tegasnya.
Menteri PKP Maruarar mengatakan dalam memasuki era baru, Presiden Prabowo menginstruksikan agar semua lembaga harus kolaborasi bersama-sama sehingga bisa bekerja melayani rakyat sepenuh hati dengan penuh tanggung jawab, membuat rakyat bahagia. Oleh sebab itu, ia meminta kepada Dirut bank BTN untuk benar-benar memilih pengembang rumah yang baik.
"Dan kalau dari kategori MBR, guru masih ada di dalam kategori itu. Bayangkan dari data yang kami terima masih banyak sekali guru-guru yang belum punya rumah. Saya mohon betul-betul kepada pak Nixon Dirut BTN pilihlah pengembang-pengembang yang bertanggung jawab dan berkualitas buat masyarakat yang berpenghasilan rendah sehingga para guru bahagia bisa menikmati rumah subsidi yang berkualitas-kualitas. Saya sudah banyak menemukan rumah-rumah yang bagus kok, yang dibangun oleh pengembang-pengembang yang baik," pintanya.
