PINUSI.COM- Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) menerima kedatangan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Abdul Mu'ti di Kantor Kementerian PKP Wisma Mandiri, Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut, kedua menteri membahas soal rencana pembangunan rumah bagi guru. Diskusi yang dihadiri oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti beserta tim terkait soal konsolidasi data BPS, para Pejabat Tinggi Madya Kementerian PKP dan Komisioner Badan BP Tabungan Perumahan Rakyat, Heru Pudyo Nugroho.
"Tujuan pembangunan perumahan dinas untuk guru adalah untuk memastikan para pahlawan tanpa tanda jasa ini dapat tinggal dekat dengan lokasi tempatnya mengajar, sehingga mereka bisa dapat bekerja lebih maksimal. Selain itu, rumah dinas tersebut juga menjadi bagian dari upaya untuk menarik dan mempertahankan tenaga pengajar di daerah-daerah yang membutuhkan," tutur Mendikdasmen, Abdul Mu'ti.
Sementara itu, Menteri PKP menyatakan bahwa sebagai tindak lanjut pertemuan antar 2 kementerian ini, ke depannya akan disiapkan nota kesepahaman (MOU) antara kedua Menteri dan Kepala Badan Pusat Statistik. Maruarar berharap dengan adanya bantuan perumahan, nantinya para guru dapat menikmati fasilitas tempat tinggal yang lebih baik serta mendukung kesejahteraan mereka.
"Agar tepat sasaran kita sangat membutuhkan data masyarakat yang berpenghasilan rendah (MBR) karena rumah bersubsidi ini diperuntukan untuk MBR, datanya ada di BPS dan kriterianya BPS yang buat karena pak Presiden meminta jangan sampai penerima bantuan tidak tepat sasaran dan rumahnya pun harus berkualitas karena guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa bagi kita," kata Menteri PKP, Maruarar Sirait di Jakarta, Jum'at (7/3/2025)
Baik Maruarar maupun Abdul menambahkan bahwa pembangunan rumah khusus guru ini rencananya akan ditargetkan sebanyak 20.000 unit rumah.
Pembangunan rumah subsidi untuk guru akan menggunakan data penerima yang ditentukan dari pihak BPS dan berkoordinasi juga dengan Kemendikdasmen.
"Mudah-mudahan dapat membantu para guru agar lebih semangat dalam bekerja dan lebih fokus karena masih banyak guru yang belum mempunyai rumah layak huni sesuai keinginan Presiden Prabowo yang sangat perhatian dengan guru di Indonesia," tambah Maruarar Sirait dan Abdul Mu'ti. (*)