PINUSI.COM - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait kembali melakukan kunjungan dan bertemu langsung dengan masyarakat sekitar yang berada di 2 wilayah di Jakarta.
Di kunjungan pertamanya, ia menuju wilayah area Muara Angke RT 6 RW 22, Penjaringan, Pluit, Jakarta Utara. Sesampainya di lokasi, Maruarar langsung melihat lokasi rumah apung yang menjadi projek pembangunan perumahan dari Universitas Pertahanan melalui CSR Harum Energy.
"Ya sebagai Menteri saya kesini untuk melihat langsung bagaimana pembangunan rumah apung di muara angke, karena hal ini memang merupakan arahan dari pak Presiden Prabowo. Beliau mengatakan langsung kepada saya, harus turun ke lapangan dan di cek, gitu. Bagaimana situasinya dan juga berkolaborasi dengan semua pihak. Kemudian dari sini juga sebagai titik temunya hadir bapak rektor universitas pertahanan, developer, tokoh masyarakat, dll," papar Maruarar.
Sebelumnya 200 rumah apung telah dibangun Presiden Prabowo sewaktu dirinya masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan, namun kini di daerah tersebut juga akan dibangun hal sama untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang nantinya akan diselesaikan semuanya dalam waktu 1 bulan ke depan.
Saat berkunjung ke lokasi, Maruarar tidak segan-segan untuk bertanya langsung kepada beberapa warga, terlebih pada detiap rumah yang dihuni terdapat sarana fasilitas gratis seperti listrik dan air. Oleh sebab itu, ia mengatakan bahwa hal ini adalah bentuk dari gotong royong, dimana semua pihak saling membantu dan berkerjasama agar rakyat bisa senang karena punya rumah yang baik dan layak huni.
"Kalau yang pertama dibangun oleh pak Presiden Prabowo nah kita sebagai anak buahnya mencontoh, meneruskan saja dengan membangun 30 unit dengan harga Rp. 150 juta per rumah. Jadi inilah wujud yang dinamakan gotong royong, karena semuanya dilakukan secara transparan ya, dan dipastikan selesai setelah lebaran tanggal 5 April. Kita juga melatih developernya untuk bertanggung jawab bukan hanya mencari keuntungan, apalagi ini rumah untuk rakyat dengan konsep green building, sama nanti dibantu juga ada 1 mobil ambulans disini. Bulan depan akan di cek kembali," kata Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait di Jakarta Utara, Sabtu (8/3/2025).
"Sejauh ini belum ada keluhan. Airnya jernih, listrik jalan. Air dan listrik gratis. Kualitas tembok rumahnya bagus, enggak ada yang retak-retak," ucap warga rumah apung di muara angke, Dirman dan Dian saat ditanya Menteri PKP.
Usai meninjau projek pembangunan perumahan apung di muara angke, Menteri PKP, Maruarar langsung bergegas menuju lokasi kedua ke tanah tinggi, Jakarta Pusat. Disana, ia didampingi pengusaha Aguan dan bertemu dengan beberapa perwakilan warga di kantor sekretariat RW untuk membicarakan soal 500 rumah yang ingin direnovasi melalui Yayasan Buddha Tzu Chi.
"Kadi tadinya pak Aguan maunya dibeli semua tanahnya biar bisa dibangun rumah vertikal, tapi warga kan maunya rumahnya direnovasi dan kita ikuti kemauan warga. Pemerintah cuman mau membantu bukan memaksakan rakyat. Total ada 500 rumah yang siap untuk renovasi, dan ini tidak pakai anggaran negara tapi pakai dana Aguan melalui yayasan Buddha Tzu Chi, semuanya gratis karena CSR dari perusahaan. Semoga ke depannya akan ada banyak lagi pengusaha yang tergerak hatinya untuk membantu rakyat," harap Maruarar.
"Iya jadi nanti campur, ada rumah yang di renovasi dan vertikal ya. Campur, karena kita lihat inikan ada tanah kosong 150 meter, kita beli. Saya ingin bangunnya ke atas, jadi sisa tanahnya dibuatkan RTH semuanya, tapi kalau rakyat maunya rumahnya direnovasi ya kita ikuti. Program CSR kita banyak, selesain 1 tempat dulu, kalau disini bisa cepat ya habis itu ke Palmerah. Kita belum lihat situasi sana gimana, memang sih kita sudah mulai coba, udah ada dibangun," jawab Pengusaha, Aguan kepada redaksi PINUSI.COM saat ditemui usai acara.