PINUSI.COM -Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki beragam adat istiadat, dimana banyak dari peninggalan-peninggalan jaman dahulu tersimpan rapi di dalam museum yang tersebar di seluruh pelosok penjuru tanah air.
Dan saat ini menurut Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon, Indonesia memiliki hampir 500 museum yang mana ia berharap kelak akan memiliki standar yang sama.
"Indonesia ini negara kepulauan dengan 17 ribu pulau, adat istiadatnya luar biasa. Kalau sekarang ini, kita sudah punya sekitar hampir 500 an museum baik itu punya pemerintah pusat, provinsi, kebupaten, kota sampai desa, bahkan ada yang punya swasta dan perorangan. Oleh sebab itu, saya berharap nantinya museum-museum ini akan ada standarnya," jawab Fadli.
Banyaknya aset-aset kekayaaan budaya yang dimiliki oleh Indonesia, diakui oleh Fadli memang dibutuhkan skema public-private partnership selain dana dari APBN, sehingga bisa ikut memajukan dan mengembangkan museum untuk ke depannya. Oleh sebab itu, secara perlahan-lahan ia akan meningkatkan kualitas selain adanya standar yang harus dimiliki oleh seluruh museum yang ada.
"Kita berharap museum-museum ada standarnya, ada storyline-nya dan beradaptasi juga dengan teknologi. Ada yang menggunakan augmented reality, AI, digital ya, jadi teknologi digital seperti tadi supaya anak-anak muda bisa tertarik untuk datang berkunjung. Kalau sudah ada kuantitasnya, kualitasnya secara bertahap bisa kita tingkatkan dengan melakukan pelatihan-pelatihan museum, maksudnya pengelola-pengelola museum, kurator-kurator museum bahkan sebenarnya hal ini sudah dimulai. Bekerjasama dengan beberapa institusi bahkan dari luar negeri, dari Rainwater Academy, dan juga nanti kalau museum nasional ini sudah bisa menjadi benchmark, kita akan melakukan pelatihan-pelatihan bagi museum-museum di daerah-daerah bahkan museum-museum swasta, museum-museum perorangan, dan saya kira banyak sekali potensi yang bisa menjadi museum sampai ke museum desa," kata Menteri Kebudayaan, Fadli Zon di Jakarta, Senen (10/2/2025)
"Kita mungkin juga akan memfasilitasi untuk tata kelola, tata pamer, kemudian workshop untuk SDM-SDMnya, jadi tidak semuanya dari Kementerian Kebudayaan. Ada beberapa yang kita inisiasi, yang memang dari sumbernya APBN dan public-private partnership," akunya.
Dengan adanya skema keterlibatan public-private partnership maka pengaktivasian museum dan cagar budaya akan menjadi salah satu prioritasnya. Sementara itu, disatu sisi, saat ditanya oleh redaksi PINUSI.COM mengenai perkembangan Dewan Penyantun Museum dan Cagar Budaya (MCB) yang sudah dibentuk beberapa waktu yang lalu, Fadli menjawab bahwa nanti akan ada satu bentuk dukungan dari MCB.
"Agar tidak terganggu program-program yang telah disusun maka kita harus beradaptasi, membuat skema kolaborasi dengan public-private partnership seperti kerjasama dengan komunitas, swasta, dan para filantropis jadi tidak bisa hanya mengandalkan APBN saja. Kemudian ke depannya yang menjadi prioritas adalah termasuk mengaktivasi dari museum-museum dan cagar-cagar budaya agar bisa menjadi tempat yang dikunjungi masyarakat dan menjadi pusat edukasi. Jadi kita aktifasi semua museum, tidak boleh juga ada museum yang mangkrak. Oh iya, memang dewan penyatun ini sedang kita susun anggota-anggotanya, baru ketuanya nih pak Hasyim, nanti anggota-anggotanya dalam waktu dekat akan rapat, dan membuat satu dukungan kepada museum-museum dan cagar budaya," jawab Fadli kepada redaksi PINUSI.COM.