Viral Penyiar RRI Sampaikan Curhat ke Prabowo Usai Di PHK Akibat Efisiensi Anggaran

Oleh PangeranWednesday, 12th February 2025 | 07:57 WIB
Viral  Penyiar RRI Sampaikan Curhat ke Prabowo Usai Di PHK Akibat Efisiensi Anggaran
Viral Penyiar RRI Ternate Curhat Saat Siaran Usai Terkena PHK Dampak Efisiensi Anggaran (Foto: Istimewa)

PINUSI.COM - Pemutusan hubungan kerja (PHK) di Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (RRI) tengah menjadi perhatian publik. Kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah berimbas pada pengurangan tenaga kerja di lembaga penyiaran tersebut.

Seorang penyiar RRI, yang dikenal dengan akun Instagram @aiinizzaa, mengungkapkan kesedihannya setelah terdampak PHK akibat kebijakan tersebut. Dalam video yang menjadi viral di media sosial, ia membagikan curahan hatinya mengenai dampak sosial dari efisiensi anggaran ini.

Penyiar RRI Pro 2 Ternate itu menyatakan bahwa ia memahami tujuan efisiensi yang dilakukan pemerintah, terutama untuk mendukung program-program seperti pemberian makan gratis bagi anak-anak. Namun, ia juga mempertanyakan efek dari kebijakan ini terhadap keluarga yang kehilangan sumber penghasilan.

“Bapak, kami mengerti bahwa efisiensi anggaran dilakukan demi kelangsungan program-program pemerintah. Namun, apakah bapak sudah mempertimbangkan bahwa ketika anak-anak mendapatkan makan gratis di pagi hari, mereka mungkin pulang ke rumah dan menemukan orang tua mereka kehilangan pekerjaan, sehingga tidak bisa menyediakan makan siang dan malam?” ungkapnya dengan nada penuh emosi.

Pertanyaan itu mencerminkan kekhawatiran masyarakat terhadap keseimbangan antara kebijakan pemerintah dan dampaknya terhadap kehidupan rakyat. Ia juga mempertanyakan bagaimana kebijakan ini masih bisa disebut sebagai bentuk kecintaan terhadap rakyat jika justru menimbulkan masalah baru bagi banyak keluarga.

Berdasarkan laporan dari tvOnenews, pemangkasan anggaran di LPP RRI mencapai Rp300 miliar dari total pagu anggaran Rp1,7 triliun pada tahun 2025. Juru Bicara LPP RRI, Yonas Markus Tuhuleruw, menjelaskan bahwa pengurangan pegawai hanya berlaku untuk tenaga lepas yang kontraknya tidak diperpanjang.

“Keputusan ini merupakan pilihan terakhir dalam kebijakan direksi terkait tenaga lepas atau kontributor,” jelas Yonas pada Senin, 10 Februari 2025.

Kebijakan ini terus menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat. Beberapa mendukung langkah efisiensi untuk menjaga stabilitas ekonomi negara, sementara yang lain merasa bahwa dampaknya terhadap kehidupan masyarakat perlu lebih dipertimbangkan. (*)

Terkini

Ukir Debut Bersama Timnas Indonesia, Emil Audero Terpukau dengan Atmosfer Gelora Bung Karno: Luar Biasa!
Ukir Debut Bersama Timnas Indonesia, Emil Audero Terpukau dengan Atmosfer Gelora Bung Karno: Luar Biasa!
PinSport | in 5 hours
Ole Romeny, Jadi Kepingan Puzzle Timnas Indonesia yang Selama Ini Dicari
Ole Romeny, Jadi Kepingan Puzzle Timnas Indonesia yang Selama Ini Dicari
PinSport | in 4 hours
Benarkah Daging Kurban Tidak Perlu Dicuci? Ini Penjelasan Lengkapnya
Benarkah Daging Kurban Tidak Perlu Dicuci? Ini Penjelasan Lengkapnya
PinNews | in 2 hours
Gol Semata Wayang Ole Romeny Bawa Timnas Indonesia Melaju ke Round 4
Gol Semata Wayang Ole Romeny Bawa Timnas Indonesia Melaju ke Round 4
PinSport | in 44 minutes
Tak Kebagian Tiket Laga Indonesia vs China? Bioskop Jadi Solusi Nobar Seru dan Berbeda!
Tak Kebagian Tiket Laga Indonesia vs China? Bioskop Jadi Solusi Nobar Seru dan Berbeda!
PinSport | Wednesday, 4th June 2025 | 07:39 WIB
Kemenkes Keluarkan Surat Edaran Waspada Covid 19
Kemenkes Keluarkan Surat Edaran Waspada Covid 19
PinNews | Tuesday, 3rd June 2025 | 14:45 WIB
PAM JAYA Gandeng UMKM Meriahkan Peringatan Hari Lahir Pancasila
PAM JAYA Gandeng UMKM Meriahkan Peringatan Hari Lahir Pancasila
PinNews | Tuesday, 3rd June 2025 | 13:14 WIB
Skenario Pergerakan Jemaah saat Puncak Haji di Armuzna
Skenario Pergerakan Jemaah saat Puncak Haji di Armuzna
PinNews | Tuesday, 3rd June 2025 | 12:29 WIB
Kasus Galon Isi Ulang di Bekasi, Pelanggaran Izin Usaha, Bukan Pemalsuan
Kasus Galon Isi Ulang di Bekasi, Pelanggaran Izin Usaha, Bukan Pemalsuan
PinNews | Monday, 2nd June 2025 | 18:31 WIB
Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia 'Dibanderol' 9 Miliar Rupiah
Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia 'Dibanderol' 9 Miliar Rupiah
PinFinance | Monday, 2nd June 2025 | 17:54 WIB
© 2025 Pinusi.com - All Rights Reserved
Setia mengabarkan berita dan fakta