PINUSI.COM - Pemerintah Indonesia tengah menangani kasus penembakan terhadap lima warga negara Indonesia (WNI) yang dilakukan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM). Insiden tragis ini menyebabkan satu korban meninggal dunia dan empat lainnya mengalami luka-luka.
Penembakan terjadi pada Jumat (24/1) sekitar pukul 03.00 pagi waktu setempat di perairan Tanjung Rhu, Selangor. Menurut laporan, aparat APMM melepaskan tembakan setelah menuduh para penumpang kapal melakukan perlawanan. Namun, dua korban yang kini dalam kondisi stabil membantah adanya perlawanan dari pihak mereka.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyampaikan bahwa empat korban yang selamat saat ini sedang menjalani perawatan di RS Serdang dan RS Klang, Malaysia. Dua korban, berinisial HA dan MZ, telah dalam kondisi stabil, sedangkan dua lainnya masih dalam kondisi kritis pasca-operasi dan belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut.
Pemerintah Indonesia telah membuka akses kekonsuleran untuk menemui para korban dan mengusut insiden ini. Kemlu menegaskan bahwa pihaknya terus berkomunikasi dengan otoritas Malaysia guna menuntut investigasi menyeluruh terhadap tindakan APMM.
"Kami mendorong otoritas Malaysia untuk melakukan investigasi menyeluruh terhadap insiden ini, termasuk kemungkinan penggunaan kekuatan berlebihan oleh aparat mereka," demikian pernyataan resmi dari Kemlu.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia juga sedang mengumpulkan informasi untuk memastikan kronologi kejadian yang lebih jelas serta menyiapkan langkah hukum yang diperlukan.
Jenazah korban tewas yang diketahui bernama Basri telah dipulangkan ke Indonesia dan tiba di Terminal Kargo Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau, pada Rabu (29/1) sekitar pukul 16.00 WIB. Keluarga korban, yang diwakili oleh sepupunya, Azrai, menyatakan bahwa mereka menerima musibah ini dengan lapang dada. Pemakaman dilakukan di Jalan Nelayan, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono menyesalkan kejadian ini dan menyampaikan duka mendalam kepada keluarga korban. Menlu menekankan bahwa pemerintah Indonesia akan terus mendesak Malaysia untuk bertanggung jawab atas insiden ini dan menindaklanjuti dugaan penggunaan kekuatan berlebihan.
"Kami menyesalkan jatuhnya korban jiwa WNI akibat insiden ini dan mendorong investigasi yang menyeluruh untuk mengungkap fakta serta memastikan keadilan bagi korban," ujar Sugiono.