PINUSI.COM - Tim penyidik Polda Jawa Timur (Jatim) berencana melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap Anto (32), tersangka kasus mutilasi dengan korban Uswatun Hasanah. Langkah ini diambil untuk mengetahui kondisi psikologis pelaku serta menggali lebih dalam motif di balik tindakan keji tersebut. Pemeriksaan dijadwalkan berlangsung dalam pekan ini.
Selain itu, pihak kepolisian juga terus mengembangkan penyelidikan guna mengungkap siapa saja yang ditemui tersangka setelah melakukan mutilasi terhadap korban. Kasubdit III Jatanras Polda Jatim, AKBP Arbaridi Jumhur, menyatakan bahwa investigasi masih berjalan dan timnya akan terus menggali informasi lebih lanjut.
"Kami masih mendalami penyelidikan terkait kasus mutilasi ini dengan meminta keterangan dari tersangka. Salah satu langkah yang akan kami tempuh adalah melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap pelaku," ujar AKBP Arbaridi Jumhur di Surabaya, Rabu (29/1/2025).
Dugaan Keterlibatan Pihak Lain
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, tersangka diketahui tidak langsung membuang bagian tubuh korban setelah membunuhnya. Sebelum itu, ia diduga sempat bertemu dengan beberapa orang. Polisi kini tengah menelusuri kemungkinan adanya keterlibatan pihak lain dalam kasus ini.
"Kami tengah menyelidiki dengan siapa saja tersangka bertemu usai kejadian. Ada indikasi bahwa tidak menutup kemungkinan ada pihak lain yang terlibat," tambah Arbaridi.
Sejauh ini, potongan tubuh korban yang ditemukan telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Proses pemakaman dilakukan setelah kepolisian memastikan identitas korban berdasarkan hasil autopsi.
Sementara itu, Kepala RS Bhayangkara Kediri, Kombes Agung Hadi Wijanarko, menegaskan bahwa hasil autopsi telah memastikan bagian tubuh yang ditemukan merupakan milik Uswatun Hasanah, warga Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.
"Kami telah menerima bagian tubuh manusia berupa kepala, kaki, dan paha untuk diautopsi. Setelah dilakukan pencocokan data primer seperti struktur gigi serta data sekunder berupa aksesoris tindik di telinga, hasilnya menunjukkan bahwa bagian tubuh tersebut memang milik korban mutilasi," ujar Kombes Agung Hadi Wijanarko.
Kasus mutilasi ini menjadi sorotan publik dan menimbulkan keresahan di masyarakat. Pihak kepolisian terus bekerja keras untuk mengungkap seluruh fakta yang ada, termasuk kemungkinan adanya tersangka lain yang terlibat dalam tindakan keji ini.