PINUSI.COM - Akhir pekan lalu, dua peristiwa mengejutkan melibatkan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang sempat mengganggu jalur transportasi publik. Kejadian pertama terjadi di Tol Jagorawi, di mana seorang ODGJ ditemukan berdiri di tengah jalan tol, dan yang kedua terjadi di jalur kereta cepat Jakarta-Bandung, Whoosh, yang sempat mengalami keterlambatan akibat adanya gangguan dari ODGJ. Kedua peristiwa ini mengundang perhatian publik karena membahayakan keselamatan pengendara dan penumpang.
ODGJ Berdiri di Tengah Tol Jagorawi
Pada Sabtu (25/1/2025), sebuah video viral menunjukkan seorang pria berkaus merah berdiri di tengah jalur 4 Tol Jagorawi. Pria tersebut tampak tidak sadar akan bahaya yang mengancam dirinya dan pengguna jalan lain. Polisi dari PJR Jagorawi segera datang untuk mengevakuasi pria tersebut guna mencegah kecelakaan. Dalam video yang diunggah oleh akun PJR Jagorawi, terlihat seorang petugas berbicara dengan pria itu dan membantunya untuk menyeberang ke sisi jalan yang lebih aman. Setelah dievakuasi, pria tersebut diberikan makanan dan minuman oleh petugas tol. Walaupun belum diketahui alasan pasti mengapa pria itu berada di jalan tol, pihak berwenang menyatakan bahwa dia merupakan ODGJ.
Kereta Cepat Whoosh Terganggu Karena ODGJ Masuk Jalur
Insiden kedua melibatkan kereta cepat Whoosh yang mengalami keterlambatan pada Senin (27/1/2025). Perjalanan kereta yang seharusnya lancar menjadi terhambat akibat adanya gangguan di jalur lintas Karawang-Padalarang. Setelah penyelidikan lebih lanjut, ditemukan bahwa gangguan tersebut disebabkan oleh seorang ODGJ yang masuk ke jalur kereta melalui saluran air. Insiden ini menyebabkan perjalanan kereta terhenti selama lebih dari satu jam, mempengaruhi sejumlah kereta dan menyebabkan penumpukan di Stasiun Whoosh Halim Perdanakusuma.
Pihak PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) segera menangani kejadian ini sesuai prosedur keamanan. General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa, menyampaikan bahwa petugas telah berhasil mengamankan ODGJ tersebut dan melakukan pemeriksaan menyeluruh pada jalur kereta untuk memastikan keselamatan operasional Whoosh. Proses evakuasi berlangsung sekitar satu jam dan mempengaruhi perjalanan empat nomor KA. Untuk kompensasi kepada penumpang, Whoosh memberikan layanan berupa minuman dan makanan ringan.
Menanggapi insiden ini, pihak KCIC mengungkapkan akan melakukan evaluasi dan memperketat pengamanan di jalur kereta cepat untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Mereka juga berjanji akan lebih meningkatkan kewaspadaan terkait akses yang tidak semestinya menuju jalur-jalur transportasi.
Kedua kejadian ini memberikan gambaran tentang pentingnya pengawasan yang lebih ketat terhadap keamanan di jalan tol dan jalur transportasi umum. Meskipun kedua ODGJ berhasil dievakuasi dengan selamat, peristiwa ini menyoroti potensi bahaya yang dapat ditimbulkan jika tidak ada tindakan preventif yang cukup dari pihak berwenang. (*)