PINUSI.COM - Penipuan berkedok program Makan Bergizi Gratis (MBG) tengah marak di sejumlah daerah di Indonesia, termasuk Kota Batu, Jawa Timur. Modus penipuan ini mengaku sebagai pihak yang terkait dengan Badan Gizi Nasional (BGN), yang bertanggung jawab atas pelaksanaan program tersebut. Sejumlah pengusaha katering pun menjadi korban, bahkan ada yang merugi hingga jutaan rupiah.
Salah satu contoh kasus terjadi di Kota Batu, di mana seorang pengusaha katering mengalami kerugian sebesar Rp 3 juta. Pengusaha ini telah menyiapkan sekitar 80 persen pesanan makanan yang diklaim untuk program MBG. Namun, setelah diproses, ternyata pesanan tersebut adalah fiktif. Penipu yang menyamar sebagai petugas Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Batu berhasil menipu pengusaha katering ini.
Selain itu, sejumlah pengusaha katering di Kota Semarang, Jawa Tengah, hampir menjadi korban penipuan serupa. Mereka diberi tawaran kerja sama dengan nominal besar, yakni antara Rp 100-500 juta, untuk ikut serta dalam program MBG. Beruntung, mereka tidak langsung menerima tawaran tersebut dan akhirnya menghindari kerugian.
Kasus lain terjadi di Kediri, Jawa Timur, di mana pengusaha katering harus menyetorkan uang muka untuk menjadi pemasok makanan bagi MBG. Uang yang dijanjikan untuk dikembalikan ternyata tidak pernah kembali. Para korban akhirnya menyadari bahwa alamat kantor yang diberikan oleh penipu hanyalah rumah kosong.
Menanggapi maraknya penipuan ini, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menegaskan bahwa BGN maupun pemerintah tidak akan pernah meminta biaya atau uang muka untuk program MBG. Dadan mengimbau masyarakat dan pelaku usaha katering untuk berhati-hati dan tidak mudah terjebak penawaran mencurigakan. "Pihak yang meminta uang di awal pasti bukan dari BGN," ujarnya.
Dadan juga menambahkan bahwa untuk menjadi mitra program MBG, pelaku usaha hanya perlu mengisi formulir pendaftaran yang tersedia di situs resmi BGN, yaitu mitra.bgn.go.id. Masyarakat pun diminta untuk melaporkan kejadian yang mencurigakan kepada pihak berwajib.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sendiri telah dimulai sejak 6 Januari 2025 dan terus berkembang. Pada 15 Januari 2025, program ini telah menjangkau 31 provinsi, dengan target mencakup 15 juta penerima manfaat pada akhir 2025 dan 82,9 juta penerima manfaat pada 2029. Program ini bertujuan untuk memberikan makanan bergizi kepada masyarakat, terutama anak-anak, dengan menu yang disesuaikan dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG).
Pemerintah terus melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program ini untuk memastikan kualitas dan distribusi makanan yang tepat. Salah satu bentuk evaluasi adalah memastikan keberadaan ahli gizi di setiap titik layanan, serta menjaga agar makanan yang diberikan tetap segar dan bervariasi agar penerima manfaat tidak bosan.
Program MBG merupakan inisiatif unggulan dari Presiden Prabowo Subianto, dan pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas dan efektivitas program ini.