PINUSI.COM - Polres Malang, Jawa Timur, mengungkapkan penyebab kecelakaan tragis di Kilometer (KM) 77+200 Jalan Tol Pandaan-Malang, yang terjadi pada Senin (23/12). Investigasi menunjukkan bahwa kecelakaan ini disebabkan oleh suhu mesin truk yang melebihi batas normal (overheat) dan gangguan pada sistem pengereman.
Kapolres Malang AKBP Putu Kholisi Aryana menyatakan dalam konferensi pers, Rabu (25/12), bahwa truk yang mengangkut pakan ternak seberat 11,2 ton tersebut mengalami kendala teknis sehingga tidak mampu menanjak. Akibatnya, truk berhenti di bahu jalan sebelum akhirnya mundur secara tidak terkendali.
“Mesin truk overheat menyebabkan kendaraan tidak kuat menanjak. Hasil scan barcode pada kendaraan mengonfirmasi hal tersebut,” jelas Kholis.
Hasil pemeriksaan teknisi dari produsen truk memperlihatkan kerusakan pada beberapa komponen penting, termasuk selang radiator yang putus, kebocoran pada sistem pengereman, dan tambalan pada tandon air. Pemeriksaan dokumen servis kendaraan juga menunjukkan bahwa perawatan tidak dilakukan secara menyeluruh selama periode Juli hingga Desember 2024, khususnya pada bagian radiator dan temperatur mesin.
Kholis mengungkapkan bahwa sopir truk telah mencoba mengganjal roda depan dengan balok kayu saat kendaraan berhenti di bahu jalan dengan mesin yang tetap menyala. Namun, langkah ini tidak cukup untuk menahan kendaraan. Truk akhirnya mundur dan menghantam bus yang membawa rombongan pelajar SMP IT Darul Quran Mulia, Kabupaten Bogor, yang sedang melaju dari arah Surabaya menuju Malang.
“Sopir seharusnya mematikan mesin dan memastikan persneling dalam posisi netral. Ganjalan yang digunakan pun idealnya ditempatkan di belakang roda karena beban kendaraan lebih berat di bagian tersebut,” jelasnya.
Dampak Fatal dan Kronologi Kecelakaan
Truk yang mundur secara tak terkendali menghantam bus hingga menyebabkan empat korban jiwa, termasuk sopir, kernet bus, dan dua penumpang. Pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan adanya kebocoran pada silinder rem depan sisi kiri serta masalah pada brake fluid dan air tank.
“Truk ini sudah menunjukkan tanda-tanda kerusakan sejak lama. Hal ini menjadi faktor utama penyebab kecelakaan yang tragis ini,” tegas Kholis.
Kasus ini menyoroti pentingnya pemeriksaan berkala yang menyeluruh pada kendaraan berat untuk menghindari kecelakaan serupa di masa depan. Polres Malang juga mengingatkan para sopir truk untuk selalu memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan optimal sebelum digunakan, terutama ketika mengangkut beban berat di jalur menanjak.