PINUSI.COM - Di penghujung tahun 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memaparkan hasil kinerjanya pada tahap pertama secara terbuka dan transparan di hadapan para awak media agar masyarakat luas dapat mengetahuinya.
Penyampaian untuk capaian hasil kinerja sektor kelautan dan perikanan ini merupakan bagian dari kegiatan yang dilakukan secara rutin sebagai bagian dari keterbukaan informasi publik.
"Hari ini kami akan melaporkan capaian kinerja di lingkup Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Ditjen PDSPKP) dan Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP). Karena ini bisa menjadi sebagai gambaran apa yang kami lakukan bersama salah satunya adalah untuk mendukung bagaimana kesiapan kami semua di lingkup KKP dalam rangka mendukung kebijakan swasembada pangan kemudian hilirisasi dan juga mendukung program prioritas makan bergizi gratis untuk anak-anak di sekolah," tutur Budi.
Lebih lanjut, Budi mengungkapkan bahwa pencapaian hasil kinerja KKP terhitung mulai dari bulan Januari sampai Oktober 2024 terus mengalami peningkatan untuk produk laut konsumsi maupun tidak. Sehingga ia berharap di tahun depan 2025 angka ekspor bisa lebih ditingkatkan lagi.
"Jadi teman-teman, yang pertama kami laporkan terkait dengan penguatan dari pemasaran hasil perikanan yang di dapatkan di tahun 2024 bahwa kinerja ekspor hasil perikanan Indonesia pada priode Januari hingga Oktober tahun 2024 itu pada saat ini tercatat per bulan Oktober itu adalah 4,81 juta US. Jumlah ini adalah mengalami peningkatan di tahun yang sama, pada periode yang sama. Dan kami berharap di akhir tahun atau nanti tercatat sampai bulan Desember itu bisa mencapai lebih dari angka 5 juta US, begitu pun di tahun depan 2025," ungkap Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Budi Sulistiyo di Jakarta, Senin (16/12/2024).
"Dari 5 besar negara tujuan ekspor, Amerika adalah yang terbesar yakni 1,56 Miliar kemudian China, ASEAN, Jepang dan Eropa. Sementara untuk komoditas ekspor yang masih mendominasi itu ada udang, tuna, tongkol cakalang, cumi sotong, rajungan, ikan hias serta rumput laut. Di sepanjang tahun 2024, kami juga aktif mengikuti pertemuan dan pameran ekspor internasional ke beberapa negara yang mana telah terjadi transaksi sebesar 50,03 juta US," paparnya.
Dan guna untuk dapat memproyeksikan peningkatan kinerja ekspor di tahun 2025 dikatakan oleh Budi bahwa pihaknya kini telah memiliki 'Market Intelligence'. Dimana melalui tools tersebut yang saat ini sedang dikembangkan oleh KKP dapat memberikan informasi yang akurat terhadap pasar internasional.
"Perlu kami sampaikan bahwa untuk meningkatkan kinerja pemasaran kemudian menganalisa pasar, dan semuanya di tahun depan 2025, kami telah memiliki market intelligence. Dan berdasarkan hasil dari market intelligence inilah kita bisa lihat potensial pasar, lalu posisi Indonesia ada dimana, dll. Menjadi informasi tentang bagaimana kemudian kita menerjemahkannya sebagai strategi untuk dapat masuk pasar tersebut atau merebut pasar ini di dunia internasional," katanya.