PINUSI.COM - Pimpinan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (Unsri), Sumatera Selatan, menyampaikan kecaman keras terhadap tindakan penganiayaan yang dialami oleh salah satu mahasiswanya. Dekan Fakultas Kedokteran Unsri, Syarif Husin, menyatakan keprihatinan dan penyesalan mendalam atas insiden yang melibatkan seorang dokter muda atau chief koas Fakultas Kedokteran Unsri.
“Kami pimpinan Universitas Sriwijaya sangat prihatin dan menyesalkan insiden pemukulan terhadap salah satu mahasiswa kami. Tindakan kekerasan seperti ini tidak dapat dibenarkan,” ujar Syarif dalam keterangannya.
Fakultas Kedokteran Unsri telah membentuk tim investigasi internal untuk mengumpulkan informasi dan melakukan identifikasi terkait insiden tersebut. Langkah ini dilakukan guna mendapatkan kronologi kejadian secara menyeluruh serta mencari solusi terbaik.
Baca Juga: Makna Lirik Lagu "Anti ∞ Hero" oleh Mighfar Suganda, Perjalanan Cinta dan Pengorbanan Tanpa Batas
“Tindakan kekerasan, baik di lingkungan kampus maupun di luar kampus, harus dicegah. Kami mengecam keras setiap bentuk kekerasan yang terjadi,” tegas Syarif.
Kerja Sama dengan Polda Sumsel
Untuk memastikan kasus ini diusut hingga tuntas, pihak fakultas menyatakan kesiapannya bekerja sama dengan Kepolisian Daerah Sumatera Selatan (Polda Sumsel). Hal ini diharapkan dapat mendorong proses hukum yang adil dan transparan.
“Sebagai lembaga pendidikan, kami mendukung penuh penanganan kasus ini agar berjalan dengan baik, adil, dan transparan,” tambahnya.
Baca Juga: Dokter Koas MLH Alami Penganiayaan di Palembang, Polda Sumsel Lakukan Penyelidikan
Pimpinan Unsri berharap agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Mereka berkomitmen menjaga keamanan dan kenyamanan lingkungan pendidikan bagi seluruh civitas akademika.
Sementara itu, pihak kepolisian saat ini tengah melakukan penyelidikan atas laporan korban dan telah mengamankan sejumlah bukti, termasuk rekaman CCTV di lokasi kejadian. (*)