PINUSI.COM - Kementerian Kelautan dan Perikanan dibawah kepemimpinan Menteri Trenggono, terus berusaha mengoptimalkan potensi pangan biru untuk mendukung swasembada pangan nasional.
Dan hal tersebut membuat Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan mengutarakan rasa optimisme nya terhadap kemajuan sektor kelautan dan perikanan nasional dalam mencapai target swasembada pangan nasional di tahun 2027.
"Ini adalah salah satu contoh konkrit, dimana pada tahun depan, negara kita tidak lagi mengimpor garam konsumsi. Dengan stok produksi hingga 800 ribu ton, maka Indonesia mampu memenuhi kebutuhan garam konsumsi yang jumlahnya sekitar 500 ribu ton," utara Zulkifli.
Di acara Indonesia Marine and Fishery Business Forum (IMFBF) 2024 yang digagas oleh KKP dan memiliki tema Blue Food Competent Authority Dialogue ini, dikatakan oleh Zulhas panggilan akrab dari Zulkifli Hasan bahwa dirinya sangat mengapresiasi acara tersebut. Karena pasalnya acara IMFBF dibuat sebagai bentuk keseriusan Indonesia menghasilkan produk perikanan berdaya saing global untuk Indonesia Maju menuju Indonesia Emas 2045.
"Sektor kelautan dan perikanan akan sangat menentukan negara kita bisa swasembada pangan atau tidak. Untuk itu saya sangat mengapresiasi adanya agenda ini," kata Menko Pangan Zulkifli Hasan dalam kata sambutannya di Jakarta, Selasa (10/12/2024).
Selain mendapat apresiasi, IMFBF yang diselenggarakan untuk yang ke-3 kalinya ini dan dihadiri oleh para perwakilan mitra KKP serta perwakilan negara-negara tujuan ekspor produk perikanan Indonesia, juga mendapat pujian dari Menko Pangan karena ia menilai KKP telah berhasil merevitalisasi tambak di Pantura Jawa.
"Saya juga memuji program KKP yang merevitalisasi tambak Pantura Jawa untuk kegiatan budi daya nila salin seperti yang sudah berjalan pada modeling Budidaya Ikan Nila Salin (BINS) Karawang, Jawa Barat. Adopsi teknologi budi daya modern BINS pada program revitalisasi akan menghasilkan perikanan berkualitas dengan mutu yang teruji," pujinya.