PINUSI.COM - Sikap Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah saat mengolok-olok seorang penjual es teh di acara Magelang Bersholawat menuai kecaman luas. Perilaku tersebut dianggap bertentangan dengan nilai-nilai yang dijunjung Presiden Prabowo Subianto, yang dikenal sangat menghormati pedagang kecil dan rakyat kecil.
Prabowo, dalam berbagai kesempatan, selalu menegaskan penghormatannya terhadap perjuangan pedagang kecil. Salah satu momen emosional ini terekam dalam unggahan resmi Partai Gerindra di Instagram. "Keringat, fisik mencari makan untuk anak dan istrinya, itu yang kita hormati. Mereka mulia, mereka jujur, mereka halal," ujar Prabowo dengan nada bergetar dalam pidatonya.
Partai Gerindra dengan tegas menyatakan bahwa tindakan Gus Miftah tidak mencerminkan ajaran dan teladan Prabowo. "Apa yang Gus lakukan tidak sesuai dengan apa yang Pak Prabowo inginkan dan ajarkan," tulis Partai Gerindra dalam pernyataan resminya.
Insiden ini terjadi saat Gus Miftah, yang juga merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji, melontarkan candaan kasar kepada pedagang es teh di depan ribuan orang. Dalam video yang viral, Gus Miftah terdengar berkata, "Es tehmu ijek okeh ora? Masih? Yo kono didol, goblok! Dol en ndisik, ngko lak rung payu yo wes, takdir."
Setelah insiden ini viral dan mendapat teguran dari Sekretaris Kabinet (Seskab) Mayor Teddy Indra Wijaya, Gus Miftah akhirnya menyampaikan permintaan maaf secara terbuka. Dalam video yang diunggah ulang oleh Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, Gus Miftah mengungkapkan penyesalannya.
Baca Juga: Ruud van Nistelrooy Menang di Laga Debut Bersama Leicester City
"Dengan kerendahan hati, saya meminta maaf atas kekhilafan saya," ujar Gus Miftah. Ia juga menyatakan niat untuk meminta maaf langsung kepada penjual es teh yang menjadi sasaran candaan.
Gus Miftah mengakui bahwa ia sering bercanda dengan banyak orang, namun menyadari pentingnya lebih berhati-hati saat berbicara di depan umum. "Saya juga sudah ditegur oleh Bapak Seskab yang berada di Kupang, untuk lebih berhati-hati menyampaikan pendapat dan pidato di depan masyarakat umum," tambahnya. (*)