PINUSI.COM - Kementrian Kesehatan Palestina menegaskan bahwa “ Permintaan kami kepada seluruh Lembaga Internasional PBB dan pihak terkait yang peduli untuk melindungi berbagai fasilitas Kesehatan terutama di jalur Gaza utara yang terkepung dan menjadi sasara genosida dalam belasan hari terakhir.”
Serangan hebat yang terjadi di dalam rumah sakit sudah mengakibatkan kondisi sejak hari Jum’at malam lalu. Zionis menargetkan bagian lantai atas Rumah Sakit Al-Awda di daerah Tel al-Zaatar di Jalur Gaza Utara dengan melayangkan serangan artileri sebanyak tiga kali dan menyebabkan korban luka-luka meliputi staf medis di rumah sakit. Serangan Zionis ini bukan kali pertama bagi Rumah Sakit Indonesia, sebelumnya sudah pernah terjadi pada November 2023. “Tentara Israel juga membakar sekolah-sekolah yang berada di sekitar rumah sakit dan tidak ada seorangpun yang diperbolehkan masuk rumah sakit untuk meminta pertolongan” ujar Hadeel Obaid yang merupakan seorang supervisor keperawatan Rumah Sakit Indonesia. Kondisi darurat yang terjadi di rumah sakit meliputi menipisnya persediaan medis seperti obat-obatan dan alat-alat Kesehatan bahkan persediaan air juga terputus dan tidak ada suplay makanan selama empat hari ke belakang.
Para saksi yang betadsa di bagian lain Jabalia mengatakan situasi sudah memburuk sejak sehari sebelum serangan terjadi. Operasi penyelamatan menjadi terganggu karena layanan internet dan komunikasi sudah terputus sepenuhnya. Israel mengklaim tindakan serangan yang dilakukan ini bertujuan untuk menghentikan pejuang Hamas, mereka menduga Hamas akan melakukan serangan balik lebih lanjut terhadap Zionis.
Kejadian ini Kembali menuai kecaman dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) karena Israel telah mencegah kurang lebih 50 pekerja medis yang tergabung dalam delapan kelompok yang berjalan memasuki Gaza. Perwakilan pejabat Kesehatan meminta setidaknya bahan bakardan pasukan medis, serta suplay makanan segera dikirim ke tiga rumah sakit yang berada di jalur Gaza. Para tim medis yang bertugas tengah kewalahan menangani banyaknya korban serangan tantara Zionis kemarin.
Gaza Utara, dulunya merupakan rumah bagi Sebagian besar penduduk wilayah di sana, Otoritas Kesehatan Gaza menyebutkan bahwa korban jiwa lebih dsari 42.000 warga sipil Palestina dalam seragan Israel. (*)