PINUSI.COM - Natalius Pigai, sosok yang dikenal luas sebagai aktivis hak asasi manusia (HAM) Papua, telah mengambil langkah besar dalam karier politiknya dengan dilantiknya ia sebagai Menteri Hak Asasi Manusia dalam kabinet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Perjalanan Pigai yang mengesankan dari dunia aktivisme menuju posisi kabinet tidak hanya mencerminkan ambisi pribadi, tetapi juga harapan bagi rakyat Papua dan masyarakat sipil di Indonesia. Berikut adalah rincian penting mengenai perjalanan hidup dan karier Natalius Pigai.
Latar Belakang dan Pendidikan
Natalius Pigai lahir di Papua, di tengah tantangan yang sering dihadapi masyarakat lokal. Sejak muda, ia sudah menunjukkan ketertarikan dan kepedulian terhadap isu-isu sosial, terutama yang berkaitan dengan hak-hak masyarakat yang terpinggirkan. Pigai mendapat gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan (S.I.P.) dari Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa (STPMD "APMD") Yogyakarta tahun 1999. Ia memulai kariernya sebagai aktivis, yang membentuk pandangannya terhadap keadilan dan hak asasi manusia.
Baca Juga: Selamat Bertugas Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming
Jejak Aktivisme
Sebagai aktivis, Pigai mengabdikan dirinya untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat Papua. Ia terlibat dalam berbagai organisasi yang berfokus pada isu-isu HAM, mengadvokasi kebebasan berekspresi, hak atas pendidikan, dan perlindungan terhadap pelanggaran HAM. Kegiatan ini membawa Pigai ke panggung nasional dan internasional, di mana ia menjadi suara bagi masyarakat Papua yang sering terpinggirkan dalam kebijakan pemerintah.
Keseriusan Pigai dalam memperjuangkan hak asasi manusia (HAM) membawanya menjadi anggota Komisi Nasional HAM untuk periode 2012–2017. Dalam perannya, ia ditugaskan sebagai Komisioner Subkomisi Pemantauan dan Penyelidikan. Sebagai komisioner, Pigai bertanggung jawab untuk mengawasi pelaksanaan HAM serta menyelidiki dan memeriksa kasus-kasus yang diduga melanggar prinsip-prinsip HAM.
Baca Juga: Prabowo Subianto Aktifkan Kembali Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Pandjaitan Ditunjuk Sebagai Ketua
Pigai juga aktif dalam memberikan pelatihan dan pendidikan tentang HAM kepada lembaga pemerintah dan masyarakat umum, berupaya menciptakan kesadaran yang lebih tinggi tentang pentingnya hak asasi manusia. Keterlibatannya dalam forum internasional memberikan kesempatan baginya untuk berbicara tentang tantangan HAM di Indonesia dan mendorong dukungan dari komunitas internasional.
Ia tidak ragu untuk mengkritik kebijakan pemerintah yang melanggar HAM, menyerukan transparansi dan akuntabilitas sebagai bagian dari pemerintahan yang baik. Selain itu, Pigai berusaha melibatkan masyarakat dalam isu-isu HAM melalui diskusi dan kampanye yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya hak asasi manusia. Dengan semua upaya ini, Pigai telah menunjukkan dedikasinya yang kuat terhadap perlindungan dan promosi HAM di Indonesia.
Penunjukan sebagai Menteri Hak Asasi Manusia
Pada 20 Oktober 2024, Pigai mendapat kepercayaan untuk menjabat sebagai Menteri Hak Asasi Manusia dalam kabinet Prabowo-Gibran. Penunjukan ini dianggap sebagai langkah strategis, mengingat pengalaman dan perspektifnya yang unik dalam memahami isu-isu yang dihadapi masyarakat Papua. Dengan latar belakangnya sebagai aktivis, Pigai diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam kebijakan pemerintah, terutama dalam perlindungan HAM.
Perjalanan Natalius Pigai dari aktivis HAM Papua hingga Menteri Hak Asasi Manusia menunjukkan bagaimana dedikasi dan keberanian dapat membuka jalan untuk perubahan yang signifikan. Langkah ini penting bagi penguatan demokrasi dan perlindungan hak asasi manusia di seluruh Indonesia.*
