PINUSI.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa kematian Yahya Sinwar, pemimpin Hamas, merupakan "awal dari akhir" perang yang berlangsung selama lebih dari setahun di Jalur Gaza. Militer Israel mengonfirmasi bahwa pasukan mereka telah berhasil membunuh Sinwar pada Rabu (16/10) dalam sebuah operasi di wilayah selatan Gaza setelah melakukan perburuan panjang.
Dalam pernyataan terpisah, pejabat Israel menyebutkan bahwa Sinwar tewas dalam baku tembak dengan pasukan Israel, yang pada awalnya tidak menyadari bahwa mereka telah membunuh target utama negara mereka. Militer Israel juga merilis sebuah video dari drone yang memperlihatkan seseorang yang mereka identifikasi sebagai Sinwar, terlihat duduk di tengah reruntuhan bangunan.
Hamas sendiri belum memberikan konfirmasi resmi terkait kematian Sinwar. Namun, beberapa sumber internal Hamas menyebutkan bahwa indikasi yang mereka temukan menunjukkan bahwa Sinwar memang tewas dalam operasi tersebut.
Baca Juga: Link Asli Zahra Seafood Bakaran, Netizen Terus Memburunya
Netanyahu, yang telah bersumpah menghancurkan Hamas sejak perang meletus pada Oktober tahun lalu, memberikan apresiasi atas kematian Sinwar dan menyebutnya sebagai langkah penting dalam melemahkan Hamas. Dia menambahkan bahwa meskipun ini bukanlah akhir dari perang, kematian Sinwar menandai awal dari runtuhnya kekuasaan Hamas.
Yahya Sinwar diyakini sebagai otak di balik serangan besar Hamas pada 7 Oktober tahun lalu yang memicu perang berkepanjangan di Gaza. Sebelum menjadi pemimpin Hamas untuk wilayah Gaza, ia menggantikan Ismail Haniyeh yang tewas dalam serangan udara di Iran beberapa bulan lalu.
Pengumuman kematian Sinwar datang beberapa pekan setelah Israel juga mengumumkan keberhasilan mereka dalam membunuh Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah, dalam serangan udara di Lebanon. Hizbullah sendiri dikenal sebagai sekutu kuat Hamas.