PINUSI.COM - Pada hari Senin, 14 Oktober 2024, Sri Mulyani menerima panggilan dari Presiden terpilih Prabowo Subianto di kediamannya, yang menegaskan kembali posisinya sebagai Menteri Keuangan Republik Indonesia. Tak lama setelah itu, pada Selasa, 15 Oktober 2024, tiga sosok kunci ditunjuk untuk mendampingi Sri Mulyani dalam menjalankan tugasnya. Mereka adalah Wakil Menteri Keuangan I, Suahasil Nazara, Wakil Menteri Keuangan II, Thomas Djiwandono, dan ekonom senior Anggito Abimanyu.
Dalam pertemuan tersebut, Thomas Djiwandono menegaskan komitmen trio Wakil Menkeu untuk mendukung kebijakan fiskal di bawah kepemimpinan Sri Mulyani. "Kami bertiga adalah tim yang diberi tanggung jawab untuk membantu kebijakan fiskal ke depan," ujarnya. Dengan pengalaman yang dimiliki, ketiganya diharapkan dapat berkontribusi signifikan dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional.
Peran Strategis dalam Stabilitas Ekonomi
Baca Juga: Spoiler One Piece Chapter 1130: Semua Kru Roger Menunggu Luffy!
Bekerja di bawah Sri Mulyani bukanlah hal baru bagi Suahasil, Tommy, dan Anggito. Mereka memiliki peran strategis dalam menjaga stabilitas perekonomian melalui kebijakan fiskal yang fokus pada pertumbuhan yang berkelanjutan. Anggito Abimanyu menekankan bahwa Kementerian Keuangan perlu mendorong pendapatan dan belanja negara untuk memacu pertumbuhan ekonomi. "Kami tidak hanya bertugas menjaga stabilitas, tetapi juga menggerakkan APBN untuk mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan," katanya.
Meski jumlah wakil menteri bertambah, Anggito menjelaskan bahwa tidak ada rencana untuk menambah jumlah direktorat jenderal di Kementerian Keuangan. "Kami akan membagi tugas masing-masing, sehingga setiap dari kami dapat fokus pada tanggung jawabnya," jelasnya.
Kementerian Keuangan Tetap Bersatu
Baca Juga: Tua-Tua Keladi! Lionel Messi Sumbang 1 Hatrick dan 2 Assist Saat Argentina Bungkan Bolivia 6-0
Dalam pertemuan sebelumnya dengan Prabowo, Sri Mulyani memastikan bahwa Direktorat Jenderal Pajak dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai tetap berada di bawah naungan Kementerian Keuangan, menepis spekulasi mengenai pembentukan Badan Penerimaan Negara (BPN). "Pak Prabowo memastikan Kementerian Keuangan tetap bersatu, tidak akan dipisah menjadi BPN," tegas Sri Mulyani. (*)