PINUSI.COM - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, mengonfirmasi bahwa dua anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengalami luka akibat serangan yang dilancarkan oleh Israel di Lebanon selatan pada Kamis (10/10) malam waktu setempat. Serangan ini ditujukan kepada markas pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang dikenal sebagai UNIFIL, terletak di Naqoura.
Dalam pernyataannya, Retno menjelaskan bahwa kedua prajurit TNI tersebut tergabung dalam misi UNIFIL. Insiden terjadi saat mereka menjalankan tugas pemantauan di menara pemantau di markas kontingen Indonesia. "Kedua prajurit yang tergabung dalam UNIFIL mengalami luka ringan ketika menjalankan tugas mereka," ungkap Retno.
Naqoura berada di Lebanon selatan, dalam wilayah yang disebut garis biru (blue line). Pasukan perdamaian PBB di daerah ini beroperasi berdasarkan mandat Dewan Keamanan PBB untuk menjaga stabilitas dan keamanan Lebanon. Retno menambahkan bahwa luka yang dialami kedua personel tersebut disebabkan oleh tembakan dari tank Merkava milik Israel.
Kedua prajurit TNI segera mendapatkan perawatan medis di rumah sakit terdekat dan saat ini dalam kondisi baik. Sementara itu, laporan dari UNIFIL menyebutkan bahwa serangan Israel tidak hanya mengenai personel, tetapi juga menghantam area sekitar, termasuk pintu masuk bunker tempat pasukan berlindung, serta merusak kendaraan dan sistem komunikasi mereka.
Menurut sumber dari ANSA, serangan Israel pada malam itu menargetkan tiga pangkalan UNIFIL di Lebanon selatan, dengan dua di antaranya berada di bawah pengawasan Italia, sedangkan satu lagi adalah markas besar misi tersebut. Selain itu, drone militer Israel dilaporkan terbang di atas area tersebut.
Serangan ini menuai kecaman keras dari sejumlah negara yang berpartisipasi dalam misi UNIFIL. Italia, misalnya, telah memanggil duta besar Israel di Roma untuk menyampaikan protes terhadap serangan yang dianggap sebagai kejahatan. Spanyol dan Kanada juga menganggap serangan ini sebagai pelanggaran serius terhadap hukum internasional.
Indonesia mendesak agar Israel melakukan penyelidikan atas serangan yang menargetkan misi perdamaian PBB tersebut. Sebagai reaksi, sekutu Israel, Amerika Serikat, mengungkapkan "kekhawatiran mendalam" terhadap insiden ini, dengan menekankan pentingnya menjaga keselamatan dan keamanan penjaga perdamaian PBB di wilayah tersebut.
Dengan adanya insiden ini, harapan untuk stabilitas dan perdamaian di kawasan tetap menjadi tantangan besar bagi seluruh pihak yang terlibat. (*)