PINUSI.COM - Basarnas Cilacap mengingatkan para pendaki gunung, khususnya di Gunung Slamet, Jawa Tengah, untuk selalu memprioritaskan faktor keselamatan dan keamanan saat mendaki. Kepala Basarnas Cilacap, M Abdullah, menegaskan bahwa penting bagi setiap pendaki untuk mempersiapkan segala kebutuhan dengan matang agar kejadian tersesat di gunung tidak terulang.
"Kami berharap para pendaki lebih memerhatikan keselamatan. Segala keperluan untuk pendakian harus dipersiapkan dengan baik," ujar Abdullah pada Selasa malam di Cilacap.
Imbauan ini muncul setelah Basarnas menerima laporan pada Senin (7/10) tentang seorang pendaki yang hilang di Gunung Slamet. Informasi tersebut disampaikan oleh Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga.
Pendaki yang dilaporkan hilang bernama Naomi Daviola Setyanie (17), warga Semarang, yang berangkat mendaki Gunung Slamet bersama rombongan berjumlah 40 orang pada Sabtu (5/10) pukul 23.00 WIB melalui Pos Pendakian Bambangan, Purbalingga. Meskipun rombongan pendaki lainnya telah kembali ke Pos Bambangan pada Minggu (6/10), Naomi belum kembali hingga Senin (7/10).
Mengetahui hal tersebut, Basarnas Cilacap langsung mengirim tim penolong bersama Unit Siaga SAR (USS) Banyumas untuk melakukan pencarian. Setelah pencarian intensif, Naomi ditemukan dalam kondisi selamat pada Selasa (8/10) pukul 10.15 WIB, sekitar 350 meter dari Pos 7 Gunung Slamet pada koordinat 7,14 derajat lintang selatan dan -109,13 bujur timur.
"Setelah ditemukan, Naomi langsung dievakuasi menuju Pos Pendakian Bambangan di Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, dan tiba sekitar pukul 15.00 WIB. Dia kemudian dibawa ke Puskesmas Karangreja untuk penanganan lebih lanjut," tambah Abdullah.
Operasi pencarian resmi dinyatakan selesai setelah Naomi berhasil ditemukan. Abdullah juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh unsur SAR yang terlibat dalam proses evakuasi ini. (*)