PINUSI.COM - Seorang pemuda di Samarinda menjadi sorotan setelah mengaku dipukul oleh aparat keamanan usai melakukan swafoto dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Insiden ini terjadi pada Minggu (8/9), di sela-sela kunjungan Presiden Jokowi dalam rangka membuka acara Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXX di Kalimantan Timur. Pemuda tersebut mengungkapkan bahwa, meskipun Presiden Jokowi bersikap ramah, aparat keamanan justru memberikan perlakuan yang keras, termasuk pukulan di perutnya.
Menanggapi kejadian ini, pihak Istana Kepresidenan melalui Deputi Protokol dan Pers Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, memberikan klarifikasi. Yusuf memastikan bahwa aparat yang terlibat dalam insiden tersebut bukanlah anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). "Kami telah berkoordinasi dengan teman-teman Paspampres, dan tidak ada laporan pemukulan dari pihak Paspampres," ujarnya saat dihubungi oleh CNN Indonesia pada Selasa (10/9).
Aparat Pengamanan di Lingkar Luar
Yusuf menjelaskan bahwa pengamanan Presiden Jokowi tidak hanya dilakukan oleh Paspampres, tetapi juga melibatkan personel TNI dan Polri yang bertugas di lingkar pengamanan luar (Ring 2 dan 3). Oleh karena itu, ia mengindikasikan bahwa insiden ini melibatkan aparat di luar Paspampres. Meskipun demikian, pihak Istana Kepresidenan berjanji akan melakukan pengecekan lebih lanjut dengan Tim Pengamanan Wilayah.
Dalam tugas pengamanan, Yusuf menegaskan bahwa Paspampres selalu diarahkan untuk bersikap humanis serta menjaga kewaspadaan demi keselamatan Presiden. Hal ini, kata Yusuf, sejalan dengan instruksi langsung dari Presiden Jokowi. "Bapak Presiden selalu menekankan pentingnya bersikap humanis," tambahnya.
Permintaan Maaf dari Istana
Atas kejadian ini, Yusuf mewakili pihak Istana Kepresidenan menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat, khususnya kepada pemuda yang mengalami insiden tersebut. Ia juga berterima kasih atas antusiasme masyarakat yang selalu ingin menyambut kehadiran Presiden Jokowi di berbagai daerah. "Kami memohon maaf, dan kejadian ini akan menjadi pelajaran serta evaluasi bagi kami di masa mendatang," ujar Yusuf.
Viral di Media Sosial
Insiden ini menjadi viral setelah pemuda yang terlibat mengunggah pengalamannya di media sosial. Dalam unggahannya, pemuda tersebut protes atas perlakuan yang diterimanya dari aparat keamanan, meskipun Presiden Jokowi tidak menunjukkan penolakan saat berswafoto dengannya. "Untung saya enggak mati, hantamannya itu keras," keluhnya.
Meskipun mendapat perlakuan tersebut, pemuda tersebut menegaskan bahwa Presiden Jokowi tidak mempermasalahkan momen swafoto tersebut, sehingga ia mempertanyakan sikap keras dari aparat pengamanan. (*)