PINUSI.COM - Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa hubungan antara dirinya dengan Presiden terpilih, Prabowo Subianto, tetap harmonis. Jokowi juga menyatakan keyakinannya bahwa Prabowo akan melanjutkan program-program pemerintahannya saat ini dan membawa Indonesia menuju era kejayaan pada tahun 2045. "Saya sangat meyakini itu," ujar Jokowi dalam pidatonya di hadapan kader Partai Gerindra pada acara penutupan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) partai tersebut di Jakarta, Minggu malam, 1 September 2024.
Isu Retaknya Hubungan Jokowi-Prabowo Menjelang Pelantikan Presiden Baru
Menjelang pelantikan Presiden baru pada 20 Oktober 2024, muncul spekulasi mengenai retaknya hubungan antara Prabowo dan Jokowi. Koran Tempo melaporkan bahwa tiga sumber dari partai koalisi pendukung Prabowo-Jokowi mengungkapkan adanya kekecewaan di pihak Prabowo terkait dinamika politik yang terjadi belakangan ini.
Isu ini mencuat terutama setelah adanya demonstrasi besar yang menentang revisi Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (UU Pilkada) yang tidak mengakomodasi putusan Mahkamah Konstitusi. Kubu Prabowo khawatir bahwa unjuk rasa tersebut dapat berdampak negatif terhadap pemerintahan yang akan datang.
Pernyataan Tegas Prabowo Tentang Pihak yang Haus Kekuasaan
Pada Kongres ke-6 Partai Amanat Nasional (PAN), Prabowo sempat menyatakan adanya pihak-pihak yang dianggap haus kekuasaan dan berusaha mengatur negara dengan cara yang tidak sejalan dengan kepentingan rakyat. "Mereka yang haus kekuasaan dapat merugikan dan mengganggu bangsa," tegas Prabowo di Jakarta, Sabtu, 24 Agustus 2024.
Namun, Prabowo juga menegaskan bahwa ada pihak-pihak yang berusaha memprovokasi dan menyebarkan isu retaknya hubungannya dengan Jokowi. "Ternyata Prabowo dan Jokowi sudah retak. Retak gimana retaknya?" ujar Prabowo dalam pidatonya, mengomentari rumor tersebut.
Sejarah Hubungan Politik Jokowi dan Prabowo
Hubungan antara Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto telah melalui berbagai dinamika sejak keduanya bersaing dalam Pilpres 2014 dan 2019. Meskipun sempat menjadi rival politik, keduanya kemudian bekerja sama ketika Prabowo diangkat sebagai Menteri Pertahanan dalam Kabinet Indonesia Maju pada periode 2019-2024.
Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi, menekankan bahwa pidato Prabowo di Kongres PAN seharusnya tidak diartikan sebagai tanda keretakan hubungan antara kedua tokoh tersebut. "Sampai hari ini keduanya masih terus berkomunikasi, tidak ada retak dan sebagainya," jelas Viva pada Sabtu, 31 Agustus 2024.