Golkar dan Airlangga Hartarto menjadi objek yang cukup besar disorot untuk Pilpres mendatang.
Pinusi.com – Airlanga Hartarto selaku Ketua Umum Partai Golkar melakukan jalan santai di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, pada Sabtu pagi (25/09/2021). Airlangga ditemani oleh Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Head of Department of Politics and Social Change di Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes menilai sampai sekarang belum jelas siapa yang akan maju pada pemilihan presiden 2024.
Tilik Arya, tujuan Airlangga tidak lain untuk mencari kemunkinan untuk berkoalisi juga mencari siapa yang cocok baik dari segi kesamaan pandanagan dan kebijakan.
Dukungan dari partai politik belum menunjukkan memilih antara siapa yang akan maju, karena komunikasi politik menjadi sangat strategis untuk dilakukan.
“Terutama komunikasi lintas partai,” kata Arya kepada media, pada Sabtu (25/09/2021).
Airlangga Hartarto sudah mulai melirik Ganjar Pranowo
Diketahui Airlangga juga bertemu dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di Klaten. Masyarakat menilai bahwa Airlangga melakukan komunikasi lintas partai itu sebagai salah satu agenda politiknya.
"Semakin sering mereka bertemu, maka di tingkat pemilih, di bawah, juga semakin baik, karena akan muncul suasana yang baik juga di tingkat bawah dan mereka tidak terpolarisasi. Masyarakat melihat mereka bisa berkomunikasi, meski suatu saat juga berkompetisi," tambah Arya.
Dalam agenda Pilpres 2024 nanti Golkar memang akan sangat diuntungkan, karena memiliki presentase sekitar 14% kursi di DPR. Sedangkan untuk mencalonkan diri sebagai presiden hanya membutuhkan 6% saja. Maka dari itu, hal ini membuat Golkar dan Airlangga sebagai objek yang cukup besar untuk Pilpres mendatang.
"Pak Airlangga saya kira punya peluang untuk bisa maju dan bertemu banyak tokoh," tutur Arya.
"Saat ini waktu yang ideal dan pas untuk melakukan mobilisasi politik seperti yang dilakukan Pak Airlangga. Semakin dini, calon itu melakukan sosialisasi politik ke publik, maka semakin baik pula bagi masyarakat," tambah Arya.
Faktor partai sangat mempengaruhi bagi pilpres 2024, karena sudah tidak ada lagi calon petahana. Maka dari itu, kesempatan bagi Menko Perekonomian RI sekaligus Ketua Umum Gokar ini sangat besar. Serta dapat dilihat record Airlangga akhir-akhir ini yang terus menjalin komunikasi politik.
Tokoh yang benar-benar dominan didukung dengan elektabilitas yang besar juga tidak ada, kemudian tokoh populer lainnya seperti, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Ridwan Kamil tidak memiliki dukungan yang tegas dari partai mereka. Maka dari itu, posisi partai Golkar sangat strategis. (krn)