PINUSI.COM, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo mendorong pemerintah menyiapkan vaksin cacar monyet sebagai langkah antisipasi penyebaran.
Mengingat, kasus pertama sudah ditemukan di Jakarta. Sedangkan saat ini beberapa negara yang sudah menyiapkan vaksin terutama yang sudah terkonfirmasi penularan, misalnya Amerika dan Spanyol.
"Saya kira, nantinya wilayah yang beresiko tinggi dan wilayah-wilayah yang positif tinggi perlu vaksinasi agar cacar monyet ini tidak semakin luas. Artinya, kita harus siapkan kuda-kuda dengan melakukan vaksinasi, karena vaksin 85 persen ke atas bisa memberikan perlindungan dari penyakit ini,” kata Rahmad dalam keterangan tertulisnya, Minggu (21/8/2022).
Politisi PDI Perjuangan ini mengusulkan agar para tenaga kesehatan juga diberi pelatihan bagaimana proses penanganan serta pengendalian cacar monyet.
"Para nakes kita harus paham betul apa itu cacar monyet sehingga pada saatnya dia bisa mendiagnosis dengan tepat. Karena itu, mungkin perlu dipertimbangkan bagaimana kalau para nakes diberi pelatihan khusus soal cacar monyet,” jelasnya.
Lebih lanjut, sebagai langkah pencegahan pemerintah juga dinilai perlu melakukan edukasi pola hidup sehat agar terhindar dari berbagai penyakit menular, termasuk Covid - 19 dan cacar monyet. Dirinya juga mengimbau jika ada warga masyarakat yang mengalami tanda-tanda yang mengarah kepada cacar monyet, yang bersangkutan harus segera melakukan kunjungan ke fasilitas kesehatan.
Rahmad menambahkan, meski wabah cacar monyet sepertinya sulit untuk dielakkan, masyarakat tidak perlu takut dan panik. Namun, masyarakat memang diminta untuk lebih berhati-hati dan waspada.
“Terkonfirmasinya cacar monyet ini jangan sampai menimbulkan kepanikan. Tapi ya, marilah kita berusaha sekuat tenaga melakukan berbagai upaya nyata agar wabah ini jangan sampai meluas,” katanya.
Sebagaimana diketahui, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan temuan kasus cacar monyet atau monkeypox pertama di Indonesia, Sabtu lalu (20/8). Kasus ini ditemukan di Jakarta pada seorang warga Indonesia. Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril menyatakan bahwa pasien ini baru saja bepergian dari luar negeri, dan mengalami gejala demam pada 14 Agustus 2022.
"Hari ini ada satu terkonfirmasi dari Jakarta, baru satu berusia 27 tahun, dapat laporan pemeriksaan PCR tadi malam," ujar Syahril saat konferensi pers beberapa hari yang lalu.
Untuk diketahui, cacar monyet adalah penyakit akibat infeksi virus monkeypox, yang menyebabkan penderitanya alami ruam akut seperti papula (jerawat menonjol), vesikel atau pustula (jerawat berisi nanah) yang tidak bisa dijelaskan di negara non endemik atau negara selain Afrika.
Selain mengalami demam, pasien juga mengalami pembengkakan kelenjar di leher, dan mengalami ruam di tangan, kaki, leher, wajah dan di area genital. Adapun kasus konfirmasi cacar monyet ini merupakan kasus ke-23 yang diperiksa Kemenkes. Dimana 22 kasus sebelumnya suspek atau dicurigai hingga discard atau disingkirkan karena negatif tes PCR cacar monyet.