Kesiapan pemerintah untuk menambah sambungan listrik
PINUSI.COM -Tahun 2022 pemerintah menyiapkan anggaran untuk program bantuan pemasangan listrik sebesar 80 ribu sambungan. Bantuan ini untuk mengejar target rasio elektrifikasi yang mencapai 100 persen pada tahun depan.
Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif mengatakan kami memiliki program bantuan pasang baru listrik melalui anggaran APBN sejumlah 80 ribu sambungan untuk tahun 2022.
Ia juga mengatakan bantuan ini akan diberikan untuk meningkatkan akses listrik bagi masyarakat, khususnya yang berada di daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T).
Saat ini, Kementerian ESDM sedang melakukan penyisiran terhadap rumah tangga di seluruh desa dan dusun daerah 3T yang tidak mampu membayar biaya pasang baru pada daerah yang telah berlistrik.
Daerah Yang Membutuhkan Perhatian Pemerintah
Dari hasil penyisiran, sambungnya, terdapat tiga provinsi yang memerlukan perhatian, yaitu Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua.
Selanjutnya, Arifin mengatakan akses listrik bagi masyarakat di pedesaan yang semula berasal dari pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) akan diganti dengan pembangkit energi baru terbarukan (EBT) sesuai potensi setempat. Salah satunya pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap.
Meski begitu, akses listrik ini memiliki tantangan, yaitu sumber listrik jauh dari pusat kebutuhan. Untuk itu, pemerintah berencana membangun pula interkoneksi ketenagalistrikan di dalam pulau dan antar pulau melalui program Super Great.
"Dalam rangka meningkatkan keandalan listrik dan penetrasi energi baru terbarukan yang sumbernya berada jauh dari pusat demand listrik, maka pemerintah mendorong pengembangan interkoneksi ketenagalistrikan di dalam pulau maupun antarpulau," ujarnya.
Katanya, interkoneksi ini tidak hanya untuk meningkatkan akses, tapi juga menciptakan pemerataan suplai listrik dari daerah yang berlebih ke daerah yang kekurangan. Lebih lanjut, interkoneksi juga dilakukan Indonesia dengan negara tetangga.
Misalnya, dari Sumatera ke Malaysia yang telah dijadwalkan operasinya (commercial operation date/COD) pada tahun 2030. Begitu pula dari Sumatera ke Singapura, namun ini masih tahap kajian.
Dengan kebijakan ini, Arifin yakin target rasio elektrifikasi dapat dicapai. Rasio elektrifikasi sendiri sudah mencapai 99,37 persen per Juni 2021. (mdp)