PINUSI.COM - Mungkin tidak terdengar asing tentang politik dinasti bagi PINUSIAN. Banyak orang kerap mengartikan bahwa politik dinasti adalah politik kekuasaan yang dipegang oleh para anggota keluarga, kolega dan sebagainya. Ternyata itu benar adanya.
Politik dinasti sendiri dapat diartikan sebagai sebuah kekuasaan politik yang dijalankan oleh sekelompok orang yang masih terkait dalam hubungan keluarga. Sistem politik ini sendiri identik dengan dengan kerajaan.
Politik kekuasaan memiliki kekuasaan yang diwariskan secara turun temurun dari ayah kepada anaknya supaya kekuasaan tetap dimiliki oleh lingkaran keluarga.
Padahal belum tentu sang anak memiliki potensi dalam memimpin, namun sistem politik ini bekerja guna mengatur sang anak agar dapat memimpin dan berkuasa.
Dengan berjalannya sistem ini, memungkinkan terjadinya korupsi yang mana mementingkan pribadi dan keluarga. Kemudian berjalan dengan partai yang memiliki kekuatan mendominasi dijadikan mesin politik guna menyumbat fungsi ideal partai sehingga tak ada target lain kecuali kekuasaan.
Dampak dari Politik Dinasti membuat orang yang tidak kompeten memiliki kekuasaan. Tapi hal sebaliknya pun bisa terjadi, dimana orang yang kompeten menjadi tidak dipakai dengan dalih bukan garis keturunan atau juga keluarga.
Selain itu apa yang dicita-citakan negara tidak dapat diimplementasikan karena pemimpin yang tidak memiliki kapabilitas dalam menjalankan tugas.