Pelita Air yang merupakan anak perusahaan BUMN ini telah berdiri sejak 1970 dan siap menggantikan Garuda Indonesia
Pinusi.com – Berita terkait Maskapai Garuda Indonesia kian simpang siur kebelakangan ini. Kondisi yang mengkhawatirkan terkait kestabilan Garuda membuat berbagai spekulasi. Salah satu diantaranya ialah berita terkait spekulasi bahwa pemerintah telah mempersiapkan pengganti maskapai Garuda Air.
Nama Pelita Air kemudian mencuat ke permukaan sebagai kandidat untuk menggantikan Garuda Indonesia. Sejumlah fakta penting terkait pergantian tersebut telah dikumpulkan oleh Pinusi.com.
1. Pelita Air merupakan Anak Perusahaan Pertamina
Pelita Air Service atau PAS merupakan anak usaha dari Pertamina. PAS sudah digadang menjadi pengganti Garuda Indonesia sejak sebulan kebelakang. Maskapai penerbangan ini telah berdiri sejak 1970 dan hanya melayani pesananan atau charter pada waktu dan oleh pihak tertentu.
Namun, kini maskapai itu sudah mengembangkan sayap untuk melayani aktivitas seperti evakuasi medis, kegiatan rescue, hingga penerbangan untuk kelas Very Very Important Person atau VVIP
2. Telah Diverifikasi oleh Pihak BUMN
BUMN telah melakukan verifikasi bahwa benar telah ada rencana untuk Pelita Air menggantikan maskapai Garuda Indonesia. Adapun persiapan yang dilakukan untuk mengantisipasi langkah yang sedang ditempuh Garuda Indonesia dalam melakukan restrukturisasi dan negosiasi akan utang-utangnya.
Baca Juga : GARUDA INDONESIA BANGKRUT?
Dari sejumlah negosiasi yang dilakukan, masih terjadi perdebatan alot antara lessor dan kreditur sehingga masih membutuhkan waktu yang cukup lama.
3. Pelita Air Sudah Menyiapkan Langkah Khusus
PT Pelita Air Service telah melakukan penerbangan terjadwal pada awal tahun 2000, namun ternyata layanan tersebut hanya bertahan 5 tahun saja. Saat ini, Pelita Air kembali untuk menyiapkan langka untuk mengantisipasi demi menggantikan rute penerbangan domestik Garuda Indonesia.
Namun tentunya, persiapan ini masih membutuhkan waktu yang panjang agar manajemen dari Pelita Air juga bisa mengukur bisnis layanan mereka baik dari semua sisi layanan.
4. Niatnya Sudah Didukung oleh DPR
Selain ketiga fakta di atas, keputusan ini juga telah didukung oleh Anggota Komisi VI DPR RI Evita Nursanty, bahwa BUMN harus segera mempersiapkan pengganti bagi Garuda Indonesia jika negosiasi terus masih alot bahkan gagal.
Evita juga menyatakan bahwa jika Garuda Indonesia memang harus ditutup, maka flag carier nasional juga harus melakukan adaptasi untuk perubahan skema dengan cepat. Hingga kini pemerintah terus mengupayakan untuk melanjutkan negosiasi tersebut dengan beberapa pihak, agar menyelamatkan kondisi keuangan serta perusahaan PT Garuda Indonesia tbk.
Itulah tadi keempat fakta dari maskapai yang sudah digadang bahkan dipersiapkan untuk menggantikan Garuda Indonesia, jika tidak menemukan titik terang lagi bagi maskapai dengan tagline "The Airline of Indonesia" tersebut. (krn)