PINUSI - Jakarta, Sebelumnya ledakan bom terjadi di Polsek Astana Anyar Bandung pada Rabu (7/12/2022), pukul 08.25 WIB. Saat para anggota sedang melakukan apel pagi.
Polsek tersebut menjadi sasaran bom bunuh diri yang dibawa oleh seorang pelaku dengan menerobos ke tengah-tengah barisan anggota yang sedang melaksanakan apel pagi, kemudian bom tersebut meledak dibagian dalam Polsek depan tepatnya di area pintu masuk.
Sekitar 2 jam berlalu suara ledakan kedua terdengar jelas dan keras, tepatnya terjadi pada pukul 10.45 WIB. Telah dipastikan oleh Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo, bahwa ledakan kedua atau ledakan susulan merupakan disposal atau pemusnahan dari sisa bahan peledak yang dilakukan oleh Tim di lokasi kejadian.
BACA SELENGKAPNYA : Kronologi Ledakan Dipolsek Astana Anyar, POLRI: Bom Bunuh Diri.
Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo ungkap bahwa pelaku bom bunuh diri merupakan salah satu orang yang terafiliasi jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Berikut ini fakta-faktanya :
- Pelaku Sempat Todong Senjata
Sebelum bom meledak, pelaku mencoba untuk menerobos ke area polsek sambil menodongkan senjata tajam ke orang sekitanya. Kemudian pelaku juga mencoba menerobos barisan anggota yang sedang melakukan apel pagi.
- Satu Anggota Polisi Jadi Korban
Total sebanyak 11 orang yang menjadi korban ledakan bom bunuh diri tersebut, salah satu diantaranya adalah warga sipil. Hal ini dikatakan oleh Kapolda Jawa Barat Irjen Suntana.
- Pelaku Mantan Napiter
Pelaku berinisial AS (34) diduga mantan napi teroris. Kakek dari pelaku, S (84) mengaku sudah mendapat kiriman gambar wajah cucunya, AS yang tewas atas pelaku bom bunuh diri. S membenarkan bahwa itu wajah AS saat ditemui di kediamannya di Bandung.
Menurut keterangan, AS merupakan mantan napi teroris yang sempat ditahan dalam jeruji besi pada 2017 atas kasus napiter kemudian bebas bersyarat pada tahun 2021 lalu.
BACA SELENGKAPNYA : Kronologi Ledakan Dipolsek Astana Anyar, POLRI: Bom Bunuh Diri.
- Terdapat 2 Bom, 1 Melekat di Badan
Irjen Suntana ungkapkan bahwa pelaku diduga membawa dua unit bom ke lokasi kejadian, yang mana satu dari bom itu melekat pada badan pelaku dan satunya lagi masih di area lokasi dengan keadaan belum meledak.
- Pelaku Berstatus 'Merah' di Program Deradikalisasi
Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo jelaskan bahwa pelaku bom bunuh diri di lokasi tersebut 'masih merah' dan masih dalam proses deradikalisasi.
"pelaku atau yang bersangkutan ini sebelumnya sempet ditahan di LP Nusakambangan. Artinya, dia masih masuk kedalam kelompok "merah". Proses deradikalisasi ini membutuhkan teknik dan taktik berbeda-beda," Jelas Sigit setelah memantau lokasi kejadian.
Sigit juga mengungkapkan bahwa AS sulit untuk dipintai keterangan dan cenderung terus menghindar. Ia pernah ditangkap pada peristiwa ledakan bom di Cicendo Kota Bandung pada 2017 dan kemudian menjalani masa tahanannya di LS Nusakambangan.
Editor : Cipto Aldi