PINUSI.COM - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terbitkan sertifikat perizinan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) kepada PT. Bio Farma, selaku produsen vaksin Covid-19. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Tohir langsung bergerak cepat meninjau ke markas Bio Farma di Bandung, Kamis (7/1/2021).
Kunjungan Menteri BUMN sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) untuk memastikan kapasitas produksi vaksin Covid-19, berbahan baku vaksin Sinovac asal Tiongkok.
"Alhamdulilah, saya pastikan sesuai dengan arahan di awal, saya ingin Bio Farma mempersiapkan kapasitas produksi. Kapasitas untuk produksi 250 juta vaksin sudah siap, 100 juta vaksin di antaranya telah mendapat sertifikat (CPOB) dari BPOM untuk bisa memproduksi," ujarnya saat meninjau langsung di Gedung Bio Farma, Bandung, Kamis (7/1).
Erick menambahkan, untuk 150 juta vaksin sisanya masih dalam proses perizinan BPOM. Dia mengharapkan dukungan BPOM dengan segera menerbitkan izin produksi bagi 150 juta vaksin, agar target tercapai.
BACA JUGA: VAKSIN MULAI DIDISTRIBUSI, INDONESIA PUNYA ASA MENGAKHIRI PANDEMI
Maka dia meminta masyarakat untuk tenang dan percayakan semua kepada pemerintah. Erick menjelaskan, kehadiran dia adalah bentuk komitmen pemerintah agar dapat memastikan seluruh masyarakat Indonesia bisa divaksinasi.
Maka, dia bilang, masyarakat tidak perlu ragu soal keamanan. Produksi vaksi aman sesuai standar yang berlaku, bahkan memenuhi standar internasional. "Saya memastikan infrastruktur vaksin, distribusi maupun produksi, sudah sesuai dengan standar yang diinginkan sejak awal," jelasnya.
Menambahkan, Direktur Utama Biofarma Honesti Basyir menyatakan proses produksi akan segera terlaksana seketika bahan baku vaksin Sinovac dari Tiongkok tiba di tanah air. Menurut dia, jika sesuai perhitungan, bahan baku tiba pada pertengahan Januari. "Soal produksi, pak menteri bilang pertengahan Januari (bahan baku) datang. Itu akan kita produksi sesuai dengan bahan baku tersebut," tandasnya.