PINUSI.COM - Menteri BUMN Erick Thohir berterima kasih atas kritikan dan buka suara Komisaris Utaman PT Pertamina Basuki Tjahja Purnama atau Ahok terkait bisnis yang merugikan BUMN.
Kritikan itu disampaikan dalam video tayangan berdurasi hampir 50 menit pada kanal Youtube Panggil Saya BTP, salah satu kritikan yang disampaikan adalah banyaknya kontrak yang merugikan perusahaan pelat merah dan menguntungkan perusahaan swasta.
"Ya saya rasa yang disampaikan Pak Komut itu kan sebuah pembicaraan, coba teman-teman media cek statement saya dari 2020 mengenai perbaikan dari lima pondasi BUMN mengenai bisnis proses. Jadi, kalau Pak Ahok, Pak komut menyatakan itu saya mengucapkan terima kasih," ucap Erick Rabu (1/12/2021).
Menteri BUMN itu meminta komut Pertamina meninjau kembali sejumlah kontrak yang sudah dilakukan Pertamina. Namun, Erick Thohir tidak menyampaikan bahwa apakah pihaknya sudah meninjau kontrak yang seperti disebutkan Ahok.
"Tolong di-review yang ada di Pertamina seperti saya juga me-review keseluruhan BUMN. Itu yang kita lakukan, transparansi dan bisnis proses. Tapi saya cuma mau ingatkan, tadi yang statement di nikkei kalau kita tidak mengembangkan ekosistem industri modern, kita tidak melakukan T&D investasi akhirnya kita tertinggal," kata dia.
Adapun beberapa temuan yang disebutkan Ahok dalam video tersebut terlihat kesal, ia menyayangkan mengapa kontrak bisnis itu merugikan BUMN dan malah menguntungkan pihak lain.
Ahok menyinggung kontrak yang merugikan BUMN yang bermasalah dan perlu perbaikan internal Pertamina denga kontrak tersebut.
Ia juga menyebutkan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tak menanggapi bak angin lalu. Lembaga tersebut hanya menilai masalah itu hanya persoalan salah bayar atau kelebihan bayar.
"Tapi mungkin Anda terlindungi oknum BPK, tidak ada kerugian kali atau dikatakan cuma salah bayar atau kelebihan bayar mungkin. Tapi kalau saya, pasti Anda saya proses," kata Ahok.
(fe)