PINUSI.COM, Jakarta - Akhir-akhir ini Indonesia disebut akan mengalami resesi seks dalam beberapa tahun kedepan. Sebelumnya beberapa negara di Asia sudah mengalami resesi seks seperti, Korea Selatan, Singapura, Jepang, dan China.
Resesi seks itu sendiri adalah menurunnya minat pasangan untuk menikah, melakukan hubungan seksual, dan memiliki keturunan. Hal itu bisa disebakan karena adanya kesenangan lain selain hubungan seks, masalah ekonomi, gaya hidup dan terlalu fokus pada karier. Resesi seks bisa berdampak negatif pada negara yang mengalaminya. Seperti, rendahnya angka kelahiran dan menyusutnya populasi manusia. Tidak hanya itu, perekonomian negara dan aspek sosial juga akan berdampak.
BACA LAINNYA : Jangan Berisik Tengah Malam, KUHP Menanti
Di Indonesia usia pernikahan sudah mengalami kemunduran. Hal itu bisa terjadi karena banyak masyarakat yang lebih mengutamakan pendidikan dan karier mereka. Bahkan di beberapa daerah di Indonesia sudah tercatat mengalami zero growth atau tidak ada angka kelahiran baru. Yang disebabkan oleh pola pikir yang hanya mementingkan kesejahteraan bersama pasangannya dan mementingkan kebutuhan gairah seks mereka.
Faktor itu lah yang membuat adanya kemungkinan terjadinya resesi seks di Indonesia. Tapi untungnya Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr. Hasto Wardoyo, SpOG menyebut resesi seks tidak akan terjadi di Indonesia dalam waktu dekat.
Editor : Cipto Aldi