PINUSI.COM - Baru dua dosis Pfizer-BioNtech yang sejauh ini mendapat persetujuan darurat dari Badan Kesehatan Dunia (WHO). Sayangnya, vaksin Covid-19 ini membutuhkan suhu penyimpanan ultra dingin agar dapat terjaga. Meski tidak signifikan tapi terkategori memberi kendala dalam distribusi.
Namun tidak menutup kemungkinan akan berkembang nantinya, mengingat memang SARS-CoV-2 adalah jenis virus baru. Besar potensi lahirnya vaksin generasi kedua di kemudian hari, mengimbangi perkembangan virus, yang beberapa waktu belakangan sudah memiliki jenis varian baru.
Soumya Swaminathan, Kepala Ilmuan Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengamini hal tersebut, dan mengungkapkan bahwa memang saat ini sedang ada pengembangan jenis-jenis baru vaksin Covid-19. Calon-calon generasi baru tersebut tentu akan memiliki sifat yang berbeda dari yang sudah beredar saat ini.
Beberapa di antaranya sedang dalam pengembangan ialah jenis yang satu kali suntik, hirup melalui hidung dan mungkin jenis yang lebih mudah atau terjangkau lainnya. Lebih jauh dia merinci, saat ini ada 64 merek yang tengah masuk tahap uji coba ke manusia.
Dia menambahkan, 22 di antaranya sudah mencapai pengujian massal tahap akhir. Kemudian, 173 calon vaksin lainnya sedang dalam pengembangan untuk uji coba pada manusia. Swaminathan menegaskan, yang jelas pengembangan saat ini fokusnya masih berkutat pada pencegahan penyakit belum ke tahap pencegahan infeksi.
BACA JUGA: KATA BUPATI SLEMAN, VAKSIN BUKAN JAMINAN BEBAS PAPARAN COVID-19
"Mungkin ada banyak vaksin yang memiliki keunggulan dibandingkan generasi pertama. Yang ingin kami lihat adalah pencegahan penyakit. Pencegahan infeksi adalah pertanyan lain. Tapi itu sekunder," jelas dia sebagaimana mengutip AFP.
Namun ke depannya, pengembangan akan melihat ke ranah infeksi. Artinya, WHO juga sudah mencanangkan bagaimana menemukan jenis yang bisa menghentikan infeksi Covid-19. "Kami akan belajar tentang seberapa efektif mencegah penyebaran infeksi dari orang ke orang. Beberapa ada yang menghasilkan kekebalan yang mensterilkan; mereka menghentikan infeksi, mencegah penyakit. Beberapa ada juga yang tidak menghentikan infeksi tetapi mencegah penyakit," sambung dia.
Dia pun berharap pengembangan dan penelitian yang sedang berjalan dapat memberikan hasil yang menggembirakan. "Saat ini, kami masih menunggu hasil penelitian untuk mengetahui vaksin Covid mana yang benar-benar akan berhasil mencegah infeksi. Mudah-mudahan, seharusnya demikian," tandas Swaminathan.