Stok beras berlebih 7-9 juta ton, berkat keberhasilan upaya MT 1 dan MT 2
PINUSI.COM - Kinerja Kementerian Pertanian (Kementan) di bawah kepemimpinan Menteri Syahrul Yasin Limpo mendapat pujian, sebab mampu memenuhi produksi beras untuk kebutuhan dalam negeri. Sanjungan ini datang dari mulut Direktur Utama Rajawali Nusantara Indonesia, Arief Prasetyo Adi.
Melalui keterangan tertulis yang redaksi terima, Arief menjelaskan bahwa stok yang ada saat ini telah membuktikan bahwa produksi beras lokal mampu memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat Indonesia. Dia pun optimistis tingkat ketergantungan Indonesia terhadap impor berkurang.
"Sampai dengan hari ini stok beras di Pasar Induk Cipinang masih di atas level 32 ribu ton. Tentu kita sangat mengapresiasi kerja keras dari Mentan Syahrul beserta jajaran. Ini membuktikan bahwa produksi beras lokal kita mampu mencukupi kebutuhan dalam negeri " tulis Arief, Senin (25/1/2021).
Mentan Syahrul mengungkapkan bahwa untuk bisa mencapai torehan prestasi ini, pihaknya telah menyiapkan berbagai upaya. Satu di antaranya adalah melalui upaya mempercepat Musim Tanam (MT) 1 dan 2.
BACA JUGA: IPA MOOKERVART DIPASTIKAN PAM JAYA RAMPUNG FEBRUARI 2021
Syahrul menjelaskan upaya percepatan ini terlaksana pada periode Januari hingga Juni 2020, dan mampu menghasilkan stok mencapai 7,4 juta ton. Dia membeberkan, total keseluruhan produksi beras sebanyak 17 juta ton dengan kebutuhan konsumsi 15 juta ton.
Pada MT 2, sambung Syahrul, terlaksanakan di hamparan lahan selyar 5,2 juta hektare (ha) pada periode Juli hingga Desember 2020. Hasilnya, beber Syahrul, terdapat total 25 juta ton gabah kering hasil produksi.
Maka, kata Syahrul, pada tahun 2021 akan terjadi kelebihan stok beras. "Akan ada delapan juta ha, dengan hasil mencapai 18,5 juta ton sampai Juni 2021. Berarti stok akhir kita pada 2021 mencapai delapan hingga sembilan juta ton," tandas Syahrul.